Agus Noor Diminta Tak Suguhkan Isu Politik di Atas Panggung

Penulis Naskah Teater Agus Noor.
FAKTA.COM, Jakarta - Penulis naskah teater, Agus Noor dan seniman Butet Kartaredjasa diduga mendapatkan intimidasi dari polisi saat menggelar pertunjukan seni di Taman Ismail Marzuki, Jakarta pekan lalu, tepatnya Jumat 1 Desember 2023. Agus pun sedikit mencurahkan keluh kesah di akun media sosial Instagramnya.
Agus menuturkan, intimidasi itu dia dapat setelah ada proses penandatanganan surat pernyataan terlebih dulu. Kata dia, sejak rezim Orde Baru runtuh dia baru pertama kali mendapatkan seruan serupa.
Dia menjelaskan, bahwa sebelum melaksanakan pentas seni dirinya merasakan ketegangan yang luar biasa.
"Selepas era Orde Baru, baru kali ini, sebagai penulis dan sutradara, saya merasakan ketegangan menjelang pementasan. Diminta untuk menandatangani surat pernyataan," tulis Agus Noor dalam keterangan Instagram dikutip Rabu (6/12/2023).
Adapun surat pernyataan tersebut berisikan permintaan kesepakatan agar lakon yang dia pentaskan tak berkaitsn dengan isu politik. Menurutnya, lelucon memang dapat membuat penguasa cemas.
"Kalau lakon ini tak menyinggung isu politik. Hehe. Lelucon memang kerap mencemaskan kekuasaan," katanya.
Agus mengklaim bahwa seni yang dia tunjukan sangat biasa. Temanya adalah sebuah desa yang tengah melakukan pemilihan kepala daerah (lurah) baru.
"Padahal ini lakon biasa-biasa saja. Kisah sederhana. Kampung yang sedang mempersipakan pemilihan Lurah Baru," jelasnya.
Pertunjukan tersebut merupakan produksi ke-41 Indonesia Kita bertajuk "Musuh Bebuyutan".
Pada cuplikan video yang diunggah oleh Agus di Instagram pribadinya, terlihat putri bungsu Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid, Inayah Wahid sedang tampil di atas panggung. Dia memerankan lakon penjual jamu gendong keliling.
Inayah menyahuti omongan pedagang yang mengklaim sudah berjualan selama 200 tahun lamanya di daerah tersebut. Seraya berkelakar, Inayah menyinggung Kaesang Pangarep si putra Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"200 tahun masih tetap jajan gorengan pak, ya ampun kasihan pak, kalah sama saya. Saya dua hari aja langsung jadi ketua umum partai," jelas Inayah.