Sakit Hati Ditampar, Mandor Bangunan Cor Pemilik Ruko

Seorang bos ruko bernama Jap Sugiharto (69) dibunuh oleh mandor bangunan bernama Zainal Arifin (35) dengan cara dihantam oleh puing batu behel. Jasad korban lalu dicor. (Foto: ilustrasi)
Fakta.com, Jakarta - Seorang bos ruko bernama Jap Sugiharto (69) dibunuh oleh mandor bangunan bernama Zainal Arifin (35) dengan cara dihantam oleh puing batu behel. Jasad korban lalu dicor oleh pelaku setelah dikerubungi lalat.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, mengatakan polisi telah menangkap Zainal karena tindakannya tersebut pada Rabu (26/2/2025).
Nicolas menjelaskan motif pembunuhan tersebut adalah pelaku merasa sakit hati karena ditampar oleh korban.
"Motifnya adalah sakit hati karena pelaku ditampar oleh korban sehingga pelaku sakit hati sehingga spontan yang bersangkutan melakukan penganiayaan atau pembunuhan," kata Nicolas, di Polres Metro Jakarta Timur, Kamis (27/2/2025).
Adapun tempat kejadian pembunuhan berada di proyek ruko milik korban, yaitu di Jalan Pemuda RT1/RW14, Kelurahan Pulogadung, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur.
Pelaku disangkakan Pasal 338 KUHP dan atau Pasal 351 ayat 3 KUHP dan atau Pasal 365 ayat 3 KUHP dan atau Pasal 363 KUHP.
"Ancaman pidananya tertinggi adalah 15 tahun penjara dan terendah adalah 7 tahun penjara," kata Nicolas.
Kronologi Kejadian
Nicolas menceritakan kejadian kronologi pembunuhan ini. Pada Minggu (16/2/2025) Jap pergi ke lokasi renovasi ruko miliknya di daerah Rawamangun, Jakarta Timur. Dulunya ruko tersebut adalah kafe. Ruko ini sedang direnovasi dan nantinya akan dijadikan tempat usaha bidang lain oleh korban.
Pada sekitar pukul 10.00 WIB korban tiba di ruko dan bertemu dengan Zainal . Zainal adalah orang yang dipercaya oleh Jap untuk mengawasi pekerja atau kuli bangunaan.
Tak hanya itu, Zainal diberi akses nomor PIN kartu ATM oleh Jap untuk membeli bahan bangunan yang dibutuhkan kuli bangunan.
"Jadi ZA ini orang kepercayaan dari korban, sampai ATM pun, nomor PIN dikasih diberitahukan oleh korban kepada tersangka untuk membelikan bahan yang dibutuhkan oleh para tukang," kata Nicolas.
Mereka berbincang pada pertemuan tersebut. Jap menanyakan kepada Zainal mengenai proses renovasi bangunan miliknya. Jap menanyakan mengapa peralatan tukang banyak yang hilang.
Selain itu, korban juga menanyakan kenapa para pekerja kuli melakukan mogok kerja.
Jap pun berinisiatif melaporkan pencurian ke polisi. Ia mengajak Zainal untuk melapor. Zainal mau ikut melapor apabila Jap membayar gajinya sebesar Rp900 ribu yang belum dibayar.
"Pada saat itu korban berargumentasi dengan tersangka dan terus mengajak melapor ke pihak Kepolisian, melapor keadaan yang terjadi," tutur Nicolas.
Zainal menolak ajakan majikannya. Hal ini membuat Jap naik pitam sehingga ia menampar Zainal sekali. Jap kembali memukul namun ditangkis Zainal dan membuatanya terjatuh.
Setelah terjatuh, Jap mengumpat dan berusaha lagi untuk memukul Zainal.
"Setelah korban jatuh, korban berdiri dan mengeluarkan kata-kata kotor kepada tersangka 'kamu adalah karyawan saya, lain-lain' korban juga berusaha lagi memukul tersangka," ujarnya.
Zainal menghindar dari pukulan Jap. Kemudian Ia mendorong Jap hingga jatuh. Lalu Zainal menimpa Jap dengan puing batu hebel. Ini membuat Jap tak bisa bergerak dan bersuara.
"Setelah terjatuh itu lah, tersangka mengambil batu behel, dan menimpa korban beberapa kali di muka dan kepala," urai Nicolas
Lalu Zainal membiarkan Jap tergelatak di tempat kejadian.
Sore harinya, Zap memeriksa kondisi Jap dan mengetahui jasadnya sudah tak bernyawa. Keesokan harinya (17/2/2025), Zainal menyeret korban ke belakang proyek dan memasukan Jap di bekas saluran air yang ada di proyek tersebut.
Pada pukul 15.00 WIB, Zainal mentransfer uang dari ATM rekening Jap sejumlah Rp64 juta ke rekeningnya. Selain itu, Zainal menarik Rp2,5 juta dari kartu ATM korban. Kemudian pada pukul 19.00, Zainal menarik uang sebesar Rp10 juta dari ATM miliknya.
"Tanggal 17 (Februari) itu tersangka sudah menarik uang tunai di ATM korban dan juga mentransfer uang dari ATM korban ke ATM tersangka," ucap Nicolas.
Kemudian pada Selasa (18/2/2025), Zainal memeriksa lagi korban dan menemukan jasad Jap yang dikerubungi lalat. Mengetahui hal tersebut, Zainal menutup jasad tersebut dengan mengecornya dari semen dan batu bata yang tersedia di proyek.
Lalu pada 19 Februari, Zainal pulang ke rumah orang tuanya yang berada di Batang, Jawa Tengah. Ia berada di rumah orang tuanya hingga 24 Februari. Sehari kemudian, Zainal tiba di lokasi proyek untuk kembali lagi bekerja.
"Pelaku berada di rumah orang tuanya sampai tanggal 24 februari, selanjutnya dia kembali ke Jakarta, Seakan-akan dia masih mau melakukan pekerjaannya sebagai kuli bangunan di proyek tersebut," ujar Nicolas.
Pada 26 Februari pukul 14.30 WIB, polisi menangkap Zainal yang sedang berada di rumah korban.
Nicolas menceritakan bahwa istri Jap, Putri Triananta Sari, sudah melaporkan kehilangan suaminya ke kepolisian pada 23 Februari.
"Pada tanggal 23 Feb sudah melapor ke Polres Metro Jaktim terkait dengan hilanganya suaminya karena dia merasa bahwa suaminya berangkat dari tanggal 16 sampe tanggal 23 itu tidak ada komunikasi," kata Nicolas.














