Drama Efek Sukatani, Berawal 'Klarifikasi' Berujung Tawaran Duta Polri

Band punk Sukatani menuai simpati publik usai diduga diintimidasi 'parcok'. (Instagram sukatani.band)
FAKTA.COM, Jakarta - Band punk Sukatani memicu drama di internal polisi. Berawal dari permintaan 'klarifikasi', lagu 'Bayar Bayar Bayar' yang dipermasalahkan itu malah meluas dan kini muncul tawaran jadi duta Polri.
Kasus ini viral usai dua personel band Sukatani, Muhammad Syifa Al Lufti dan Novi Citra Indriyati, mengunggah permintaan maaf kepada Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Polri atas lirik lagu 'Bayar Bayar Bayar' di akun Instagram @sukatani.band, Kamis (20/2/2025).
Mereka melakukan itu dengan menyebut nama lengkap dan tanpa kostum topeng mereka. Padahal biasanya Sukatani tampil manggung dengan penutup muka dan nama panggung masing-masing Alectroguy dan Twister Angel.
Sejak itu pula, lagu 'Bayar Bayar Bayar' hilang dari Spotify.
Publik bertanya-tanya, ada apa? Mungkinkah ada intimidasi dari oknum imbas lagu bertema pungli di setiap lini kehidupan oleh oknum polisi itu?
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Artanto mengakui petugas Direktorat Siber Polda Jawa Tengah melakukan klarifikasi terhadap personel band tersebut.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Artanto juga tampil terdepan membela korps di kasus penembakan terhadap pelajar Gamma Rizkynata Oktafandy (17) oleh anggota Satres Narkoba Polrestabes Semarang Aipda Robig Zaenudin dengan dalih tawuran tapi diduga kebohongan. (ANTARA/I.C. Senjaya)<br><br>
"Kami sempat melakukan klarifikasi terhadap band Sukatani. Hasil klarifikasi, kami menghargai kegiatan berekspresi dan berpendapat melalui seni," kata dia, di Semarang, Jumat (21/2/2025) melansir Antara.
Ia berucap kepolisian tidak meminta band tersebut untuk melakukan klarifikasi maupun melakukan intimidasi. Petugas juga tidak melarang grup musik tersebut menampilkan lagunya saat tampil di atas panggung.
Artanto mengklaim Polri terbuka terhadap kritik sebagai bukti kecintaan terhadap institusi ini.
"Yang memberi kritik membangun yang sifatnya untuk perbaikan Polri akan menjadi teman bapak Kapolri," kata dia.
Lagu Sukatani di demo Indonesia Gelap
Lagu 'Bayar Bayar Bayar' milik band Sukatani bergema di demo Indonesia Gelap, Jumat (21/2/2025). (Fakta.com/Hendri Agung)
Klaim "klarifikasi" itu tak dipercaya netizen Indonesia. Publik lebih percaya dugaan intimidasi yang masif lantaran Novi pun dikeluarkan dari sekolah tempat dia mengajar. #KamiBersamaSukatani pun menggema di ruang-ruang media sosial.
Usai ramai diprotes berbagai pihak, Mabes Polri dan para pejabat mulai angkat suara.
Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri mengaku sudah memeriksa total enam anggota Ditressiber Polda Jateng terkait kasus Sukatani ini,
"Kami akan terus mendalami dugaan intimidasi yang dilakukan oleh oknum anggota Polri terhadap personel band Sukatani," demikian keterangan tertulis Propam Polri di akun X-nya
"Polri juga berkomitmen menjamin keselamatan dan keamanan dua personel band Sukatani," imbuh mereka, sambil mengungkit soal pengamanan pada konser Sukatani di Tegal, kemarin.
Hallo #SahabatPropam, Kami akan terus mendalami dugaan intimidasi yang dilakukan oleh oknum anggota Polri terhadap personel band Sukatani. Saat ini, 2 (dua) personel lain dari Ditressiber Polda Jateng telah diperiksa, sehingga total ada 6 (enam) personel yang dimintai keterangan.… https://t.co/A1jbV2Co46
— DIVPROPAM POLRI (@Divpropam) February 22, 2025
Anggota Komisi III DPR Muhammad Nasir Djamil pun mengusulkan Sukatani jadi Duta Polri.
"Saya usulkan kepada Kapolri agar kelompok band Sukatani dijadikan Duta Polri untuk mengembalikan citra Polri Presisi," kata dia, Sabtu (22/2/2025) dikutip dari Antara.
Politikus PKS ini juga menilai pihak sekolah seharusnya tidak memecat vokalis Sukatani karena Kapolri pun tidak mempermasalahkan lagu 'Bayar Bayar Bayar'
"Kapolri Sigit pernah mengadakan perlombaan mural dan stand up comedy yang isinya mengkritik institusi Kepolisian," ujarnya.
Pada Minggu (23/2/2025), Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengeluarkan pernyataan ajakan buat Band Sukatani untuk menjadi duta Polri.

Presiden Prabowo Subianto, di Rapim, sempat mengingatkan Polri-TNI untuk melindungi rakyat karena digaji masyarakat. (Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)
“Nanti kalau Band Sukatani berkenan, akan kami jadikan juri atau duta untuk Polri untuk terus membangun kritik demi koreksi dan perbaikan terhadap institusi serta konsep evaluasi secara berkelanjutan terhadap perilaku oknum Polri yang masih menyimpang,” kata dia, dikutip dari Antara.
“Ini bagian dari komitmen kami untuk terus berbenah menjadi organisasi yang bisa betul-betul adaptif menerima koreksi untuk bisa menjadi organisasi modern yang terus melakukan perubahan dan perbaikan menjadi lebih baik,” ucapnya.
Listyo juga menegaskan bahwa kepolisian tidak antikritik dan menerima berbagai masukan yang diberikan oleh masyarakat.
“Bagi kami, kritik terhadap Polri menjadi bentuk kecintaan masyarakat terhadap institusi Polri,” ujarnya.
Sejauh ini, belum ada jawaban dari band Sukatani terkait tawaran jadi duta Polri itu.
Unggahan terakhir mereka adalah konser di Tegal, Jateng, via Instagram Stories. Namun tak terdengar lagu 'Bayar Bayar Bayar' dinyanyikan. Warganet di X pun mengungkap hal yang sama.