Curhat Bung Towel Diserang Netizen Terkait STY, Berujung Laporan UU ITE

Bung Towel melaporkan netizen ke Polda Metro Jaya, di kasus UU ITE, Jumat (18/1/2025). (Fakta.com/Okto)
FAKTA.COM, Jakarta – Pengamat sepakbola kawakan, Tommy Welly, atau yang akrab disapa Bung Towel, mengungkapkan keprihatinannya atas serangan netizen yang membawa-bawa keluarganya dalam serangan terkait mantan pelatih tim nasional sepakbola Indonesia, Shin Tae-yong (STY).
Hal itu ia ungkapkan pada Jumat (18/1/2025) pukul 17.49 WIB, di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polda Metro Jaya, Jakarta.
Ia menemui wartawan usai menyelesaikan laporan tindak pidana penyebarluasan data pribadi dan pencemaran nama baik kepada dirinya dan keluarganya.
Laporan atas nama Tommy Welly telah tercatat dengan Nomor: LP/B/397/1/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA, tertanggal 17 Januari 2025 dengan laporan dugaan Tindak Pidana Kejahatan Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) UU Nomor 1/2024 tentang Perubahaan Kedua UU Nomor 11/2008 tentang ITE sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 Ayat (4) Juncto Pasal 27 A dan atau Pasal 65 Juncto Pasal 67 UU Nomor 27 Tahun 2022.
Bung Towel, yang telah puluhan tahun berkecimpung sebagai jurnalis, praktisi, dan pengamat sepakbola, menegaskan bahwa ini adalah pertama kalinya dia mengalami serangan personal yang menyeret keluarganya.
"Selama saya terlibat di sepakbola, baik sebagai jurnalis, baik itu sebagai praktisi langsung yang terlibat, pengurus, baru kali inilah situasi seperti ini terjadi. Bahkan sampai menyerempet anak gitu. Itu poin besar sebetulnya buat saya karena menyerempet ke anak serangan itu dan juga akhirnya menyerempet kepada sekolah di mana anak saya belajar,” ungkapnya dengan nada kecewa.

STY, yang kerap dikritik Bung Towel, banyak punya fans berat. (dok PSSI)
Bung Towel menjelaskan bahwa serangan yang dimulai sejak 17 Desember 2024 tidak hanya menargetkan dirinya secara pribadi, tetapi juga kedua anaknya pada 14 Januari 2025.
Data pribadi putra dan putrinya disebarluaskan, diikuti oleh pesan-pesan tidak pantas di media sosial sekolah mereka. Ia menyebut tindakan tersebut sebagai bentuk pelanggaran yang melewati batas kewajaran.
"Selama itu kepada diri saya, kemarin kan saya nggak bereaksi, apalagi kalau itu hanya sekadar caci maki dan kata-kata kasar, ya sudahlah, saya enggak menanggapi. Tetapi ketika ranahnya sudah melampaui itu dan kepada anak, ini yang menurut saya sudah melewati batas. Makanya saya melakukan tindakan ini, melaporkan. Itu sudah di luar koridor olahraga," jelasnya.
Serangan itu juga melibatkan ancaman melalui panggilan telepon, pesan tak dikenal, hingga pengiriman paket COD ke rumahnya.
"Telepon tidak dikenal kan terjadi. Mengalir seperti gitu aja masuk terus-menerus. Paket COD juga terjadi. Ada banyak paket COD dan itu sangat menggangu ketenteraman.” tambahnya.
Serangan terkait STY
Bung Towel menduga bahwa serangan ini berkaitan dengan kritiknya terhadap kinerja mantan pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Menurutnya, setiap kali ia melontarkan catatan kritis, terutama terhadap STY, serangan dan perundungan di media sosial kerap meningkat.
"Saya menduganya seperti itu karena setiap kali saya memberikan catatan kritis, terutama terhadap kinerja STY, ya biasanya itu otomatis terjadi peningkatan penyerangan, pembullyan dan sebagainya," ujarnya.
Bung Towel juga menyebut bahwa situasi ini berbeda dari sebelumnya.
“Poin besarnya, saya sendiri kan diserang udah lama. Hal berbeda itu di era STY adalah ketika kita melancarkan kritik, catatan kritis itu akan ada serangan balik," katanya.
Meski mendapat serangan bertubi-tubi, Bung Towel menegaskan dirinya akan terus bersikap kritis demi menjaga check and balance dalam sepakbola Indonesia. Baginya, kritik yang membangun adalah elemen penting untuk membawa perubahan yang lebih baik.
"Selama ada momen sepakbolah dan argumen saya punya, dan itu adalah check and balance buat sepakbola kita, saya akan tetap lakukan karena saya ingin sepakbola kita lebih sehat," ujarnya.
-berfoto-dengan-Asisten-Pelatih-Timnas-Indonesia-Denny-Landzaat-(kiri).jpg&w=1920&q=75)
Pelatih baru timnas Indonesia Patrick Kluivert (kanan) disebut tak dibebankan target juara. (Antara)
Soal Patrick Kluivert
Selain membahas soal laporannya, Bung Towel juga sempat memberikan pandangannya tentang Patrick Kluivert, pelatih baru timnas sepakbola Indonesia, yang dikabarkan tidak dibebani target prestasi khusus.
Ia menilai tidak mungkin seorang pelatih sekaliber Kluivert tidak memiliki target dalam kontraknya, seperti yang ramai dikabarkan.
“Kalau dalam pikiran saya, enggak mungkin enggak ada target. Karena Patrick Kluivert sendiri kalau lihat di jumpa pers bicara soal fase kan? Dua pertandingan pertama menjadi penting, menurut saya itu target,” ujarnya. (Fakta.com/Okto)