5 Kasus Viral terkait Anggota Polisi, Gaya Hidup Hingga Patwal Raffi

Ilustrasi. Sejumlah postingan terkait tingkah anggota kepolisian viral di media sosial. (FOTO ANTARA/Basri Marzuki/Saptono/07)
FAKTA.com, Jakarta - Beberapa unggahan yang terkait tingkah anggota Polri panen kontroversi di media sosial. Sebagian terkait respons mereka terhadap kritik masyarakat. Berikut daftarnya.
Salah satu yang memicu sentimen negatif terbaru terhadap polisi ialah kasus penembakan bos rental mobil Tangerang, awal 2025. Sebelum tewas, ia sebenarnya sudah minta bantuan ke Polsek Cinangka untuk mengambil mobil yang digelapkan oleh penyewa yang didampingi oknum TNI AL bersenjata.
Nahas, Polsek Cinangka menolak pendampingan itu. Sang bos rental, IAR, pun tewas diterjang peluru oknum TNI AL.
Di media sosial pun ramai kicauan netizen soal imbauan untuk tak melapor polisi. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko pun meminta masyarakat tak mengeneralisasi fenomena ini sambil menyebut laporan masyarakat "wajib untuk diterima."
Pada akhir 2024, Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengakui lembaganya diserbut sentimen negatif terutama pada saat ada kasus yang melibatkan oknum.
Dari 7.128.944 interaksi di media sosial di tahun lalu, Kapolri menyebut sentimen negatif dominan dengan 3.311.485 interaksi (46 persen), sentimen positif mencapai 2.569.975 interaksi (37 persen), dan sentimen netral 1.247.484 interaksi (18 persen).
"Hal tersebut disebabkan karena pada setiap bulan terdapat kejadian menonjol yang melibatkan oknum personel Polri," ungkap Kapolri dalam konferensi rilis akhir tahun 2024, di Markas Besar Polri, Jakarta, 31 Desember 2024.
"Meskipun terdapat berbagai isu yang memperoleh respons positif pengguna medsos, namun tindakan kontraproduktif yang melibatkan oknum personel Polri seringkali membuat sentimen negatif menjadi lebih dominan," lanjut dia.
Pada awal tahun ini pun, sentimen negatif ramai menghiasi media sosial imbas sejumlah aksi 'kontraproduktif' anggota Polri. Simak rinciannya berikut:
Patwal arogan pengawal Raffi Ahmad
Dalam unggahan video dari akun @MafiaWasit di media sosial, seorang petugas patroli pengawalan (patwal) mengawal mobil dinas Utusan Khusus Presiden Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad berpelat nomor RI 36.
Video tersebut menunjukkan bagaimana petugas patwal membuat ruang jalan yang cukup agar mobil yang dikawalnya dapat lancar melaju. Saat terhalang oleh sebuah mobil taksi Alphard yang hampir bersenggolan dengan mobil Ertiga, sang patwal menyalip untuk kemudian menunjuk taksi tersebut dengan gestur arogan.
Hingga kini, video tersebut telah ditonton oleh sekitar 3,7 juta kali, diretweet sekitar 4.700-an kali, disukai 16.000-an netizen, dan telah dikomentari sebanyak 1.800-an kali.
Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono menjelaskan kejadian tersebut terjadi pada Rabu (8/1/2025) sekitar pukul 16.30 WIB, di Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta. Menurutnya, petugas patwal itu tengah melerai dua pengendara mobil yang diklaim sedang berdebat.
Namun, netizen cenderung berkomentar negatif soal polisi yang mestinya melindungi, melayani, mengayomi masyarakat.
"Melindungi dan Melayani Pejabat," sindir @anggamaf_.
"@NTMCLantasPolri @NTMC_Info ngapain itu anggota kalian pakai nunjuk-nunjuk ke pengemudi taxi tsb? Taxi stuck saat akan pindah lajur. Kenapa harus dapat perlakukan khusus? Semua orang juga punya keperluan. Jika tidak mau terlambat, bilang sama juragannya agar bangunnya pagian!!" kicau @BigEdik.
Biasa aja Pak, ra dudang duding… pic.twitter.com/QiR0Sc09Y7
— Komisi Wasit (@MafiaWasit) January 8, 2025
Gaya hidup polwan
Sesosok akun yang diduga anggota wanita polisi atau polwan, Febby Feronica Herlanda, menuai serbuan netizen +62 usai sejumlah postingan yang terkait dirinya viral.
Mulanya, akun @TukangBedah00, di saat masih ramai kritik terhadap Polri terutama akibat penolakan laporan dari bos rental di Tangerang oleh Polsek Cinangka, mengangkat postingan soal perbedaan signifikan penampakan Febby yang dulu dan sekarang.
Cari perbedaan foto Febby Feronica Herlanda yg dulu dan sekarang 🫰
— Tukang Bedah Viral (@TukangBedah00) January 9, 2025
Pertanyaan sederhana untuk Bu Polwan dari Bengkulu, perawatan pake gaji dari duit rakyat bukan? pic.twitter.com/rb9opxQJju
Akun itu kemudian melanjutkannya dengan utas atau thread yang menampilkan tangkapan layar akun facebook Febby pada 2018. Ketika itu, sang polwan mengkritik para demonstran dan yang menyalahkan polisi. "Hanya jiwa-jiwa penjahat yg membenci polisi," ucapnya ketika itu.
Akun @TukangBedah00 melanjutkan thread-nya dengan tangkapan layar diduga respons sang polwan terhadap unggahan pertama. Isinya, komentar diduga Febby di akun Instagram-nya, kinen_bhy, yang berisi rincian perawatan muka agar bisa mendapat penampilan seperti itu.
"Pertanyaan sederhana untuk Bu Polwan dari Bengkulu, perawatan pake gaji dari duit rakyat bukan?" balas akun @TukangBedah00.
Utas tersebut secara total telah dilihat 6,1 juta kali; disukai 52 ribuan kali; dikomen 2.200-an kali; dan diretweet 6.000-an kali
Deretan postingan dan jawaban dari Febby itu banyak menuai respons negatif. Kritiknya secara umum menyoroti gaya hidup glamor.
"Perawatannya pasti mahal, emang cukup ya gaji polwan buat biaya perawatan aja," kicau akun @BowzRB.
"mukanya bener bener merepresentasikan penegakan hukum di negeri ini, tumpul keatas, tajam kebawah," celoteh akun @fariedzaBentuk.
Polisi: Kami kalau ada apa-apa lapornya ke siapa?
Saat masih ramai kritik di kasus bos rental, sebuah video yang diunggah oleh akun @Mata_Netizen62 di X menunjukkan seorang polisi berkeluh kesah perihal kebingungan kepada pihak mana seharusnya polisi melapor apabila terjadi apa-apa.
Ia tampak iri dengan warga sipil yang bisa melapor kepada polisi apabila terjadi apa-apa terhadap mereka.
Video tersebut telah dilihat sekitar 154 ribuan kali; diretweet 376 kali; dikomentari 1.100-an kali; dan disukai 507 netizen.
"Enak ya jadi kalian @DivHumas_Polri @ListyoSigitP Kalau ada laporan masuk tinggal cuekin aja, bru ditindaklanjuti kalau ngasih duit atau viral," akun @unlearningsage menyindir balik.
"Kalau gak siap mengabdi jangan jadi polisi dek. Jadi polisi itu berat, kalau gak sanggup mundur. Anda masih muda. Mau yg enteng kerja jadi pengangguran," kritik akun @kangmirdja.
Enak Ya Jadi Kalian..
— ֺ𝕮𝕳𝕬𝕰𝖅 (@Mata_Netizen62) January 6, 2025
Ada Apa-apa Lapor Polisi..
Lha Kami Kalau Ada Apa-apa Lapor Kesiapa? pic.twitter.com/vE30ULDyO7
Polisi tantang tembak lari
Dalam postingan video dari akun @Ko_aliong di X, seorang polisi asal Palu, Sulawesi Tengah, menantang siapapun untuk bertaruh tembak lari dalam video yang aslinya diunggah di TikTok.
Polisi tersebut mengatakan, "Kebetulan saya juga masih polisi atau kita buat challenge. Kita janjian, kamu ke Palu atau ke alamatku, nanti kamu lari saya tembak, kena kaki atau tidak, bagaimana?"
Yg mau ditembak "polisi" kabarin ya guys .,bisa datang ke Palu tempat doi bertugas..
— Ko Aliong (@Ko_aliong) January 6, 2025
Kebetulan doi suka bikin challenge..
CC @DivHumas_Polri siapa tau mau jd juri atau sponsor untuk anggota nya ini..
😁😁 pic.twitter.com/bNz3Uh38hd
Video tersebut telah dilihat 716 ribuan kali; 3.400-an kali diretweet; dikomen 1.700-an kali: dan disukai 6560 kali.
Warganet pun ramai-ramai mengkritik kualitas rekrutmen atau seleksi anggota kepolisian.
"Semakin tdk ngerti pemikiran polisi ini. Kmrn ada polisi dikontennya bilang kalau masyarakat ngadu ke polisi polisi ngadu kemana. Semakin aneh, gmn pendidikan waktu masuk polisi ya. Test masuknya gmn juga," kicau akun @migdodo74.
"Masih banyak generasi muda yang bermutu dan berkualitas, kenapa banyak yang modelan begini bisa diterima," cetus akun @Khang_NgopDud.
Berdasarkan penelusuran, anggota tersebut adalah Briptu YS yang juga pernah disanksi demosi imbas beberapa kasus pidana umum dan kode etik serta mengkritik pemotongan Operasi Tinombala 2023.