Tujuh Napi Kabur, DPR Sidak Rutan Salemba dan Siap Bentuk Panja Pengawasan Pemasyarakatan

Ketua Komisi XIII DPR RI, Willy Aditya saat sidak di Rutan Kelas I Salemba, Jakarta, Kamis (14/11/2024). (ANTARA/Indrianto Eko Suwarso)
FAKTA.COM, Jakarta - Ketua Komisi XIII DPR RI, Willy Aditya, mengatakan Panita Kerja (Panja) Permasyarakatan akan dibentuk setelah mengadakan Rapat Pimpinan (Rapim) pada Senin, 18 November 2024 mendatang.
Rapim tersebut akan dilaksanakan bersama Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto; Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Silmy Karim; serta Plt Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Amberg Paramarta.
"Mungkin kick off-nya akan efektif untuk masa sidang berikutnya. Tapi sekarang kita mau memanggil beberapa pihak yang cukup berkompeten untuk mendapatkan input sebanyaknya. Bagaimana reformasi hukum, reformasi, transformasi, dari lapas itu, menjadi spirit kita bersama," ujar Willy saat agenda sidak Komisi XIII DPR RI di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (14/11/2024).
Sebelumnya, Komisi XIII DPR RI berencana untuk membentuk Panja Pengawasan Pemasyarakatan untuk berbagai persoalan di lembaga pemasyarakatan (lapas).
"Iya, kami sudah mendengar itu dan kami sudah dalam trajectory ingin membuat panja pemasyarakatan khusus untuk pengawasan," kata Ketua Komisi XIII DPR RI Willy Aditya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (13/11/2024).
Ketua Komisi XIII DPR RI, Willy Aditya.
Ketua Komisi XIII DPR RI, Willy Aditya menyebut pihaknya akan membentuk Panja Permasyarakatan, Jakarta, Kamis (14/11/2024). (Fakta.com/Dewi Yugi Arti)
Hal itu disampaikannya ketika menanggapi kaburnya 7 tahanan kasus narkoba dengan cara menjebol teralis kamar Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2024) dini hari.
Terkait dengan narapidana (napi) yang kabur dari Rutan Salemba, Willy mengatakan akan melihat dulu dan menyampaikan statement tertulis.
Ketua DPP Partai NasDem tersebut mengakui adanya over capacity di Lapas Salemba. Kapasitas lapas, sambungnya, seharusnya 1.500 orang, tetapi tahanan yang ada di Lapas Salemba berjumlah hampir 3000 orang.
"Bahkan, rasio petugas keamanannya dengan yang dijaga 1:160. Kapasitasnya ini 1.500 tapi ini hampir 3000-an," pungkasnya.
Tujuh tahanan Rutan Salemba kabur.
Komisi XIII DPR RI menyoroti masalah kaburnya tujuh tahanan dari Rutan Salemba, Jakarta, Kamis (14/11/2024). (Fakta.com/Dewi Yugi Arti)
Sebelumnya, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta, Tonny Nainggolan, mengungkapkan identitas dari 7 tahanan kasus narkoba yang melarikan diri dari Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (13/11/2024).
"Dari hasil penelusuran, ada satu yang sudah menjadi narapidana sedangkan enam orang lainnya masih berstatus terpidana," kata Tonny saat dikonfirmasi.
Ketujuh orang itu yakni AAK bin R (22), J bin I (29), W bin T (47), MJ bin ZA (42), M bin I (43), MAU bin S (30) dan AS bin N (27).
Tonny menjelaskan mereka ada yang masih merupakan tahanan yang masih bersidang dan satu yang sudah diputus kasusnya. Ketujuh orang tersebut diketahui kabur dari tahanan sekitar pukul 07.50 WIB. Saat itu Rutan Salemba tengah melakukan serah terima jaga antara regu jaga malam dengan yang akan bertugas di pagi hari.