Penyaluran Kredit BCA Masih Tumbuh Dua Digit Meski Daya Beli Terhimpit

Para direksi Bank BCA dalam pembukaan BCA Expoversary 2025, di ICE BSD Tangerang, Kamis (20/2/2025). (Fakta.com/Kania Hani Musyaroh)
FAKTA.COM, Jakarta - Bank Central Asia (BCA) masih mencatatkan pertumbuhan kredit dua digit. Padahal, sejumlah indikator menunjukkan adanya tekanan pada daya beli masyarakat. Lantas, apa penopang utama kinerja penyaluran kredit bank swasta terbesar di Tanah Air itu?
Sepanjang Kuartal I 2025, BCA mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit yang positif. Angka penyalurannya mencapai Rp941 triliun, lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja pada periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp 835,7 triliun. Atas catatan itu, penyaluran kredit BCA tumbuh dua digit, yakni 12,6 persen secara tahunan (yoy).
“Momentum Ramadan dan Idulfitri tahun ini berdampak positif bagi penyaluran kredit BCA hingga Maret,” ujar Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja dalam konferensi pers Laporan Kinerja Keuangan Triwulan I 2025 BCA, Rabu (23/4/2025), di Menara BCA, Jakarta.
Hal yang menarik adalah kinerja ini ditorehkan BCA di tengah tekanan daya beli masyarakat yang terlihat dari sejumlah indikator. Salah satunya adalah Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang dalam beberapa bulan terakhir angkanya terus menurun.
Ekonom Universitas Andalas, Syafruddin Karimi mengungkap bahwa penurunan IKK ini menunjukkan adanya tekanan psikologi pada perekonomian nasional. Kontraksi pada IKK menunjukkan bahwa konsumen pesimis untuk membelanjakan uangnya. Walhasil, ini mengindikasikan adanya tekanan pada daya beli masyarakat yang disebut Syafruddin dapat berdampak buruk bagi perekonomian pula
“Jika konsumen tidak percaya diri untuk belanja, maka motor utama pertumbuhan akan kehilangan tenaganya,” ujar Syafruddin dalam keterangan tertulis, Selasa (15/4/2025).
Ternyata, di tengah tekanan beli masyarakat, pertumbuhan kredit BCA ditopang oleh segmen korporasi, bukan konsumer. Dalam pemparan di atas, kredit korporasi BCA per Kuartal I 2025 disalurkan sebesar Rp443,4 triliun atau tumbuh 13,9 persen (yoy).
Sementara itu, kredit konsumber BCA dicatatkan sebesar Rp225,7 triliun atau naik 11,3 persen. Meskipun kredit konsumer mencatatkan pertumbuhan dua digit pula, tetapi angkanya berada di bawah pertumbuhan kredit BCA secara umum.