KCI Targetkan Penumpang 2 Juta/Hari, Kemenhub Siap Bantu Rp20 Triliun

Kereta komuter milik PT Kereta Commuter Indonesia (KCI). (Fakta.com/Trian Wibowo)
FAKTA.COM, Jakarta – PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menargetkan peningkatan signifikan dalam jumlah penumpang harian hingga dua juta orang per hari. Saat ini layanan KCI baru melayani sekitar 1,5 juta penumpang setiap harinya.
Komisaris Utama KCI, Said Aqil Siroj menyampaikan bahwa peningkatan target ini merupakan bagian dari transformasi besar yang sedang dijalankan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero), induk perusahaan KCI.
"KCI sekarang diberi target melayani penumpang 2 juta per hari. Tapi ini bagian dari perubahan institusional yang terus didorong," ucap Said dalam peringatan 100 tahun beroperasinya KAI Commuter di Stasiun Jakarta Kota, Jakarta, Selasa (22/4/2025).
Untuk diketahui, dalam paparan Kinerja Performa KAI Commuter pada (30/1/2025), KCI sebetulnya telah memproyeksikan jumlah penumpang KAI Commuter pada 2025 di wilayah Jabodetabek, yakni mencapai 334.361.011 penumpang dalam setahun.
Proyeksi di atas, jika dibagi secara rata-rata harian, angkanya setara dengan 916.057 penumpang per hari.
Artinya, meski KCI menargetkan 2 juta penumpang per hari dalam transformasi jangka panjangnya, proyeksi volume penumpang untuk wilayah Jabodetabek pada 2025 masih menunjukkan angka yang jauh lebih rendah dari target tersebut.
Volume aktual harian untuk Jabodetabek, yang merupakan kontributor terbesar atau sekitar 89 persen dari total penumpang KCI, masih di bawah 1 juta per hari, dan kurang dari setengah dari target ambisius terbaru KCI.
Perbedaan ini menunjukkan bahwa pencapaian target masih memerlukan kerja keras, investasi besar, dan dukungan lintas sektor.
Mendukung arah pencapaian target tersebut, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Risal Wasal menyebut bahwa pihaknya akan turun tangan.
Dalam kesempatan yang sama, Risal bilang bahwa Kemenhub akan gelontorkan anggarannya sebesar Rp20 triliun.
Hemat Risal, alokasi dari kucuran dana ini akan berfokus pada perluasan jaringan, termasuk lewat program reaktivasi jalur.
"Ini akan kami terus tingkatkan. Kami siapkan anggaran 20 triliun, kita lakukan reaktivasi-reaktivasi," kata Risal.
Ia juga menyampaikan kesiapan pihaknya, termasuk soal rencana perpanjangan jalur KRL ke arah Merak yang memerlukan sinergi lintas kementerian.
Menurutnya, perpanjangan layanan KRL ke Merak akan memberi dampak signifikan terhadap pengembangan sistem transportasi terintegrasi, mengingat wilayah tersebut juga menjadi fokus pembangunan, termasuk di sektor perumahan.