Ternyata Ini Alasan Mentan Bersikeras Penjarakan Seorang Pengamat

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dalam konpers di kantor Kementan, Jakarta, Kamis (17/4/2025). (Fakta.com/Muhammad Azka Syafrizal)
FAKTA.COM, Jakarta – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman beri penjelasan soal pernyataannya yang sempat ramai di publik soal pengamat pertanian yang akan dipenjara. Penjelasan itu disampaikannya dalam konferensi pers di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis (17/4/2025).
Dalam kesempatan itu, Amran memberi konteks soal pernyataannya belum lama ini. Di sana, Amran bilang bahwa ia tidak bermaksud memberi label musuh negara kepada pengamat, bahkan Amran tegaskan bahwa pihaknya membutuhkan sejumlah saran dari pengamat, terlebih yang bersifat konstruktif.
“Saya ulangi, yang mengkritik secara konstruktif, negara butuh. Kritik membangun, kita sangat butuh. Karena sukses tidak bisa berjalan sendirian,” ujar Amran.
Namun, untuk pengamat yang akan dipenjarakan ini, Amran bilang bahwa sebagian besar kritik yang disampaikan tidak konstruktif, bahkan seringkali tidak berdasarkan data valid. Puncaknya, pengamat yang tidak disebut namanya oleh Amran ini ternyata memiliki agenda dan kepentingan yang merugikan masyarakat.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman tanggapai soal penjarakan pengamat dalam konpers di kantor Kementan, Jakarta, Kamis (17/4/2025). (Fakta.com/Muhammad Azka Syafrizal)
Oleh sebab itu, Amran menyebutkan pengamat ini sebagai musuh negara. Sebab, melakukan kecurangan dalam proyek pertanian, bukan karena kritiknya.
Amran tidak menjelaskan lebih rinci soal proyek yang dimaksud. Akan tetapi, itu merupakan proyek pengadaan barang dan terindikasi fiktif.
“Itu potensi kerugian Rp5 miliar dan itu barang pengadaan itu tidak digunakan. Itu pun sebagian tanda tangan fiktif, palsu tanda tangannya, dan ini yang mengkritik dari dulu pertanian, saya katakan ini musuh negara,” jelas Amran.
Berdasarkan penuturan Amran, pengamat ini sudah diproses secara hukum dan akan segera ditindak. Namun, Amran kembali menegaskan bahwa tindakan ini bukan karena kritik yang dilontarkannya sebagai pengamat, tetapi agenda dan kecurangannya sudah merugikan negara.
“Jangan karena dia pengamat, tidak kebal hukum. Tidak boleh dong. Siapapun masuk di pertanian, berani bermain-main, pasti kami beresin,” tegas Amran.
Bahkan, Amran mengaku bahwa sejumlah pihak, termasuk beberapa pejabat mulai melobi Amran untuk memaafkan orang ini. Namun, Amran bersikeras untuk tetap menindaknya secara hukum.
“Aku membela rakyat kecil kalau memang harus ada resikonya, aku yang terima,” pungkas Amran.