Saudi Kirim Bandar Al-Khorayef Incar Tambang Mineral Indonesia

Ilustrasi tambang. Fakta.com/Putut Pramudiko
FAKTA.COM, Jakarta - Indonesia dan Arab Saudi akan menjajaki penguatan kerja sama kedua negara di bidang industri dan pertambangan. Kerja sama itu akan dibahas saat Menteri Industri dan Sumber Daya Arab Saudi, Bandar Al-Khorayef, kunjungi Indonesia dalam waktu dekat.
“Selama kunjungannya, Yang Mulia akan bertemu dengan sejumlah pejabat penting sektor publik, termasuk Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan Menteri Perindustrian RI,” menurut pernyataan kementerian itu, Minggu (13/4/2025).
Pada tahun fiskal terakhir, nilai ekspor bahan bakar mineral Indonesia melampaui 67 miliar dolar AS (sekitar Rp1.124 triliun) ke Arab Saudi, sedangkan nilai impornya mencapai 38 miliar dolar AS.
Salah satu perusahaan tambah yang tengah diincar Saudi yakni Vale Indonesia, yang memang sebagian sahamnya dimiliki Arab Saudi.
Arab Saudi menilai investasinya di perusahaan itu membuka peluang eksplorasi dan pengembangan infrastruktur di sektor pertambangan Indonesia, dan memastikan kebutuhan energi bersih negara itu terpenuhi di tengah transisi energi terbarukan.

Menteri Industri dan Sumber Daya Arab Saudi, Bandar Al-Khorayef. Foto: Mena
Dalam pernyataannya, kementerian itu juga menyoroti pesatnya investasi Indonesia di sektor produk konsumen Arab Saudi lewat Indofood, yang telah memperluas operasi di negara itu sejak lama.
Sebelumnya, Indonesia dan Arab Saudi telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dalam jaminan produk halal dan pengakuan timbal balik sertifikasi halal pada Desember 2023.
MoU itu dinilai dapat membuka peluang baru bagi produsen halal Indonesia untuk mengakses pasar Saudi dan kawasan Teluk.
Arab Saudi ikut memastikan bahwa Jeddah Food Cluster, pusat produksi makanan halal yang terletak di dekat pelabuhan utama ekspor lintas benua, bisa menunjang posisi Indonesia sebagai pasar halal terbesar dunia.
“Kunjungan Yang Mulia Bandar Al-Khorayef ini menandai babak baru dalam hubungan kedua negara, dengan fokus pada inovasi, pembangunan berkelanjutan, dan kerja sama di sektor-sektor strategis,” tulis pernyataan itu.
Selain pertambangan dan industri makanan, Al-Khorayef juga akan membahas penguatan kerja sama di bidang energi terbarukan, infrastruktur, dan pertukaran keahlian industri. (ANT)














