Perang Dagang, Luhut: Investor Tiongkok Berbondong-Bondong Lirik RI

Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di White House, Washington DC, AS, Selasa (17/11/2020). (ANTARA/HO White House AS)
FAKTA.COM, Jakarta – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan bahwa Indonesia kini semakin dilirik oleh investor asing, khususnya dari Tiongkok.
Hal ini disampaikannya saat memberikan sambutan di acara "Sarasehan Ekonomi bersama Presiden Republik Indonesia" di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025).
Menurut Luhut, situasi ekonomi global yang tak menentu justru membuka peluang besar bagi Indonesia untuk menarik investasi, terutama dari negara-negara yang sedang mencari alternatif pasar dan basis produksi baru.
“Kemarin kita dapat juga laporan dari Tiongkok bahwa banyak pemain-pemain di Tiongkok itu melihat Indonesia menjadi alternatif yang bagus buat mereka untuk melakukan investasi,” ujar Luhut.
Peluang ini diyakini muncul di tengah perlambatan ekonomi Tiongkok yang juga ikut terdampak oleh perang dagang dengan Amerika Serikat.
Situasi tersebut membuat sejumlah pelaku usaha di Tiongkok mulai mencari lokasi produksi baru yang lebih stabil dan bersahabat secara politik maupun ekonomi. Sementara Indonesia dinilai memiliki posisi strategis tersebut.
“Karena hubungan kita dengan China sangat baik, dan hubungan kita juga dengan Amerika Serikat, tadi seperti yang dijelaskan, posisi Indonesia bisa memainkan, menggantikan banyak posisi-posisi lain,” imbuhnya.
Pernyataan Luhut pun senada dengan data realisasi nilai investasi Tiongkok ke Indonesia yang menunjukkan tren peningkatan dalam beberapa tahun terakhir.
Meskipun sempat mengalami penurunan pada 2023, secara keseluruhan investasi dari Tiongkok mencatat lonjakan yang signifikan sepanjang periode 2021 hingga 2024.
Lebih lanjut, Luhut menyinggung soal sektor-sektor potensial yang bisa menjadi magnet investasi baru dari luar negeri, seperti semikonduktor dan mineral kritis.
Menurutnya, Indonesia memiliki kekuatan dan pengalaman di sektor tersebut yang menjadi daya tarik tersendiri bagi investor global.
“Mereka mempertanyakan mengenai critical mineral, dan saya sudah jawab kemarin, Presiden sudah memberikan green light, kita mau kerja sama dengan [sektor] critical mineral, karena mereka sangat butuh,” tandasnya.