MBG Dukung UMKM & Ibu-ibu, Kerek Ekonomi Lokal Triliunan Rupiah
-di-SDN-5-Cilangkap-Depok..jpeg)
Penyaluran program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 5 Cilangkap Depok, Jawa Barat, Senin (6/1/2025). (Fakta.com/Kania Hani Musyaroh)
FAKTA.COM, Jakarta - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) diprediksi akan memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian lokal di seluruh Indonesia. Hal itu ditegaskan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, dalam Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden RI Prabowo Subianto dan para pengusaha di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025).
Dadan meyakini bahwa program ini bukan hanya investasi strategis dalam sumber daya manusia (SDM) masa depan, tetapi juga berpotensi besar dalam menciptakan pasar baru dan memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), termasuk sektor restoran.
"Program Makan Bergizi Gratis ini adalah langkah strategis bangsa dan investasi SDM besar untuk masa depan Indonesia," kata Dadan.
Dia menekankan bahwa pertumbuhan penduduk Indonesia yang signifikan, terutama dari keluarga dengan tingkat pendidikan dan pendapatan rendah, menjadi latar belakang pentingnya intervensi gizi ini.
Lebih lanjut, Dadan menjelaskan bahwa program yang telah diluncurkan sejak 6 Januari 2025 itu akan menjangkau sekitar 82,9 juta penerima manfaat, mulai dari ibu hamil, balita, hingga siswa SMA dan santri. Pendistribusian makanan bergizi dilakukan melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang didirikan di berbagai wilayah.
Salah satu aspek menarik dari program ini adalah dampaknya terhadap UMKM dan restoran lokal. Dadan mengungkapkan bahwa pendirian SPPG melibatkan kemitraan dengan UMKM, termasuk restoran dan katering.
"Banyak restoran yang tadinya hampir bangkrut kini bangkit kembali karena menjadi mitra kami dan mendapatkan pelanggan tetap minimal 3.000 per hari," kata dia.
Anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Arief Anshory Yusuf, menyatakan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) berpotensi menurunkan tingkat kemiskinan hingga 5,8% di Indonesia. Program ini juga diperkirakan dapat menciptakan 1,9 juta lapangan kerja baru, sekaligus memberikan… pic.twitter.com/MTj5cqVVEm
— Faktacom (@Faktacom_) March 20, 2025
Setiap SPPG diperkirakan akan menerima dana antara 8 hingga 10 miliar rupiah per tahun, dengan 85 persennya dialokasikan untuk pembelian bahan baku. Hal ini secara langsung akan meningkatkan permintaan terhadap produk-produk petani dan peternak di daerah setempat.
"Dan 95 persen bahan baku itu bersumber dari produk pertanian lokal," kata Dadan.
Lebih jauh, Dadan mencontohkan bagaimana satu SPPG dengan 3.000 penerima manfaat membutuhkan 200 kg beras, ribuan telur, ratusan kilogram ayam, sayur, dan buah setiap harinya.
"Ini menciptakan new emerging market yang besar sekali dan menjadi offtaker bagi produk lokal," tambah Dadan.
Program ini juga membuka peluang kerja yang signifikan. Setiap SPPG diperkirakan membutuhkan sekitar 50 tenaga kerja.
Dengan target 32.000 SPPG di seluruh Indonesia, potensi terciptanya lapangan kerja mencapai 1,5 juta orang.
"Banyak ibu-ibu yang sebelumnya tidak berpenghasilan kini mendapatkan pendapatan sekitar 2 juta per bulan di SPPG," kata Dadan.
Badan Gizi Nasional juga menggandeng berbagai pihak, termasuk TNI, Polri, BIN, NU, dan Muhammadiyah, untuk mempercepat pembangunan infrastruktur SPPG. Selain itu, masyarakat yang memiliki rumah kosong juga diimbau untuk menjadi mitra BGN.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) memiliki tujuan baik, tetapi jika perencanaan dan implementasinya kurang tepat, ada risiko kegagalan. Kekhawatiran muncul terkait sumber anggaran sebesar Rp306 triliun yang berdampak pada pemangkasan 80% program infrastruktur.… pic.twitter.com/GXBXsxZaBo
— Faktacom (@Faktacom_) February 7, 2025
Dadan memperkirakan, jika program ini berjalan sesuai target, pada akhir November akan ada 32.000 SPPG yang melayani 82,9 juta penerima manfaat dengan anggaran mencapai 25 triliun rupiah per bulan atau 1 triliun rupiah per hari.
Proses pendaftaran menjadi mitra BGN dilakukan secara transparan melalui website mitra.bgn.go.id.
Dengan melibatkan partisipasi aktif dari UMKM dan mengutamakan produk lokal, Program Makan Bergizi Gratis diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas gizi masyarakat tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi di tingkat daerah. (Wafiq Azizah)