Per 27 Maret Hampir 1 Juta Kendaraan ke Luar Jakarta, Terbanyak ke Trans Jawa

Corporate Communication & Community Development PT Jasa Marga (Persero), Lisye Octaviana paparkan arus mudik Lebaran 2025 di Bekasi, Kamis (27/3/2025). (Fakta.com/Trian Wibowo)
FAKTA.COM, Jakarta – Menjelang lebaran, volume kendaraan yang meninggalkan Jakarta terus meningkat. PT Jasa Marga (Persero) menyampaikan sejak 21 hingga 27 Maret 2024, jumlah kendaraan yang keluar dari ibu kota hampir mencapai satu juta unit.
Corporate Communication & Community Development Jasa Marga, Lisye Octaviana menyatakan bahwa angka ini melonjak 13 persen dibandingkan dengan kondisi normal. Menurutnya jumlah ini pun meningkat dibandingkan dengan periode mudik tahun lalu.
“Dari total sampai saya hitung pagi jam 6 itu angkanya ada 955.000 lebih kendaraan yang ke luar. Jakarta itu akumulasi dari empat gerbang tol utama,” ujar Lisye di kantor Jasa Marga Jati Asih, Bekasi, pada Kamis (27/3/2025).
Dari total kendaraan tersebut, sebanyak 282.000 lebih kendaraan keluar melalui Gerbang Tol Cikampek Utama, sementara yang melewati Gerbang Tol Kalihurip Utama mencapai 186.000 lebih kendaraan.
Sementara itu, arus kendaraan yang bergerak ke arah selatan melalui Gerbang Tol Ciawi tercatat sebanyak 201.000 lebih kendaraan, dan yang melalui Gerbang Tol Cikupa menuju Merak mencapai 284.000 lebih kendaraan.
Dari total kendaraan yang keluar, sebanyak 49 persen bergerak ke arah Timur. Dari angka tersebut, 60 persen menuju Trans Jawa melalui Gerbang Tol Cikampek Utama, sementara sisanya melewati Gerbang Tol Kalihurip Utama menuju Bandung.
Sebanyak 21 persen kendaraan menuju selatan melalui Gerbang Tol Ciawi ke arah Bogor dan 29 persen lainnya mengarah ke Merak.
Corporate Communication & Community Development Jasa Marga, Lisye Octaviana.
Corporate Communication & Community Development PT Jasa Marga (Persero), Lisye Octaviana paparkan arus mudik Lebaran 2025 di Bekasi, Kamis (27/3/2025). (Fakta.com/Trian Wibowo)
Untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan, berbagai rekayasa lalu lintas telah disiapkan dengan berkoordinasi bersama Korlantas Polri, Kementerian Perhubungan, serta pihak terkait lainnya.
Langkah-langkah yang diambil antara lain dengan menerapkan contraflow dan oneway yang sebelumnya telah dibuka secara parsial.
Sebagian diterapkan secara lokal, dimulai dari Cikampek utama di Kilometer 70. Awalnya, skema ini berlaku hingga Palimanan di Kilometer 188, namun kemudian mulai bergerak hingga Pemalang.
Situasi ini akan terus dipantau, dan jika diperlukan, penerapan oneway dapat diperpanjang hingga Kalikangkung.
Masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi terkini mengenai rekayasa lalu lintas agar dapat menyesuaikan perjalanan mereka.
“Jadi memang penting sekali informasi ini dapat terus dipantau melalui kanal informasi kami. Baik dari aplikasi Travoy, dari Instagram maupun media sosial, dan juga dari kanal Jasa Marga maupun dari Korlantas. Masyarakat bisa pantau terus update terkini mengenai rekayasa lalu lintas yang dilakukan di lapangan sesuai dengan kondisi,” tutupnya.