Pemudik Mobil Listrik Diproyeksikan Naik Lima Kali Lipat, Cek Lokasi SPKLU PLN

Direktur Distribusi PLN, Adi Priyanto (kanan) paparkan kesiapan SPKLU dalam konpers di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (20/3/2025). (Fakta.com/Muhammad Azka Syafrizal)
FAKTA.COM, Jakarta – Perusahaan Listrik Negara (PLN) memaparkan kesiapannya dalam memberikan pelayanan masyarakat pada masa Lebaran. Adapun salah satu yang disoroti adalah kesiapan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) PLN.
Pemaparan tersebut disampaikan oleh Direktur Distribusi PLN, Adi Priyanto dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (20/3/2025).
Dalam kesempatan itu, Adi menyampaikan bahwa mudik tahun ini akan sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Sebab, animo pemudik menggunakan kendaraan listrik akan jauh meningkat.
“Oleh karena itu, di jalur mudik kami, sepanjang jalur Trans Jawa-Sumatra, kemudian ada di beberapa tempat di luar Jawa itu juga kami siapkan SPKLU untuk menjaga apabila masyarakat pengguna EV (Electrical Vehicle) ini memerlukan,” ujar Adi.
Hal yang menarik adalah, pihaknya memperkirakan pengguna mobil listrik pada masa mudik tahun ini tumbuh hingga lima kali lipat.
Direktur Distribusi PLN, Adi Priyanto.
Direktur Distribusi PLN, Adi Priyanto paparkan kesiapan SPKLU dalam konpers di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (20/3/2025). (Fakta.com/Muhammad Azka Syafrizal)
Adapun penambahan fasilitas SPKLU yang disiapkan oleh PLN adalah sebanyak 1.000 unit di 615 kota. Selain itu, pihaknya juga menyiapkan sejumlah SPKLU mobile, yakni sebanyak 12 unit.
“Apabila ada kondisi emergency kami juga menambah jumlah SPKLU Mobile, jadi on-call kalau terpaksa—dia kehabisan setrum di jalan, dia bisa menggunakan call center, yaitu 08777112123. Ini bisa digunakan sebagai sarana apabila dalam kondisi darurat,” jelas Adi
Namun, perlu diketahui bahwa jumlah SPKLU itu hanya yang tersedia di ruas jalur mudik Sumatra-Jawa. Sementara itu, secara keseluruhan SPKLU yang disiapkan oleh PLN dan mitra sejumlah 3.558 unit di 2.412 lokasi.
Di samping itu, Adi juga menyampaikan bahwa pihaknya memiliki data SPKLU non-PLN yang dimiliki oleh produsen kendaraan listrik. Dalam hal ini, data tersebut diintegrasikan ke dalam aplikasi PLN Mobile.
Tantangan mudik kali ini adalah tidak semua SPKLU yang dimiliki PLN sudah mendukung fast charging. Meski begitu, Adi bilang bahwa hal tersebut dapat disiasati dengan perencanaan lebih awal menggunakan fasilitas di aplikasi PLN Mobile.
“Nanti suatu saat akan kita revisi lagi apabila sudah kendaraannya volumenya banyak, nanti kita ganti semua dengan yang fast charging tetapi ini memang bertahap,” pungkas Adi.