Meski Kontraksi Lifting Migas, Laba PGN Sukses Tumbuh Dua Digit

Infrastruktur gas bumi PT PGN Tbk. (ANTARA/HO-PGN/am)
FAKTA.COM, Jakarta – Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (PGN), Arief Handoko memaparkan sejumlah kinerja keuangan perusahaan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (12/3/2025), di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.
Dalam rapat tersebut, PGN mencatatkan sejumlah capaian positif dalam kinerja keuangannya. Adapun sejumlah capaian tersebut, kata Arief ditopang oleh bisnis niaga dan transportasi gas bumi.
“Laba bersih mengalami kenaikan 33 persen (yoy) menjadi US$263 juta sampai Triwulan-III 2024,” ujar Arief.
Lebih rinci, dalam materi pemaparan tersebut peningkatan laba bersih didorong oleh laba Ventura Bersama-TGI melalui peningkatan penyaluran gas untuk ruas Gresik-Singapura.
PGN juga mencatat peningkatan pendapatan sebesar lima persen (yoy) per Kuartal-III 2024. Atas catatan tersebut, PGN memperoleh pendapatan sebesar US$2.817 juta, lebih tinggi dari perolehan periode sama di tahun sebelumnya, yakni US$2.691 juta.
Kendati ada capaian positif dalam catatan kinerja keuangan, pada beberapa aspek operasional, data menunjukkan adanya tekanan pada PGN. Misalnya dalam hal lifting migas.
Data memperlihatkan adanya penurunan kinerja lifting minyak PGN sepanjang tahun lalu sebesar 19 persen. Bahkan, penurunan kinerja tersebut pun membuat PGN mematok target lifting yang lebih rendah tahun ini.
Untuk periode FY24, PGN mencatatkan lifting migas sebesar 20.424 BOEPD. Angka ini menurun dari capaian FY23, yakni 25.086 BOEPD. Dalam materi paparan tersebut, penurunan ini disebabkan oleh kontraksi pada produksi di Blok Pangkah, Ketapang, Fasken, Muara Bakau, dan Muriah.
Atas penurunan kinerja tersebut, Arief mematok target yang lebih rendah tahun ini, yakni hanya sebesar 17.227 BOEPD atau turun 16 persen dari capaian FY24.
“Di 2025 kami menyadari, masih adanya tantangan yang dihadapi seperti ketersediaan pasokan gas dan LNG, kemudian ketersambungan infrastruktur hingga regulasi atau kebijakan pemerintah yang mendukung iklim investasi serta perkembangan situasi ekonomi global,” pungkas Arief.