Menuju Swasembada Pangan, RI Produksi Beras Tertinggi dalam Tujuh Tahun Terakhir

Seorang petani membajak sawah di Desa Mlatinorowito, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jateng untuk mempersiapkan musim tanam (MT) pertama, Senin (6/1/2025). (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)
FAKTA.COM, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi beras Indonesia periode Januari-April tahun ini akan menjadi yang tertinggi dalam tujuh tahun terakhir. Informasi tersebut disampaikan dalam keterangan Kementerian Pertanian yang dirilis, Kamis (6/3/2025).
Dalam keterangan tersebut, diketahui bahwa angka sementara BPS mencatat produksi beras Januari-April tahun ini diperkirakan mencapai 13,95 juta ton. Angka ini merupakan yang tertinggi dalam tujuh tahun terakhir untuk produksi pada periode yang sama.
Atas catatan ini, Anggota Komisi IV DPR RI, Firman Subagyo pun turut bangga dengan langkah pemerintah dalam meningkatkan produksi beras Tanah Air. Di samping itu, Firman pun bilang bahwa ini menjadi bukti bahwa Indonesia mampu menjadi negara dengan ketahanan pangan yang kuat.
“Capaian ini harus kita syukuri karena pemerintah sukses menjadikan Indonesia sebagai negara yang mampu melewati krisis,” ujar Firman.
Dalam keterangan pers tersebut, Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, potensi luas panen padi periode Februari-April tahun ini mencapai 4,14 juta Hektare. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, angka ini meningkat 0,87 juta Hektare atau sebesar 26,42 persen secara tahunan (yoy).
“Dengan demikian luas panen padi sepanjang Januari sampai dengan April atau yang disebut dengan subround 1 pada 2025 ini akan mencapai 4,56 juta Hektare atau mengalami peningkatan seluas 0,99 juta Hektare atau 27,69 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024,” pungkas Amalia.
Namun, bukan hanya itu saja, untuk produksi Gabah Kering Giling (GKG) dalam periode Januari - April, tahun ini pun angkanya jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan data beberapa tahun sebelumnya, berdasarkan catatan BPS.
Capaian ini, kata Amalia dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kebijakan pemerintah untuk peningkatan produksi padi dan dalam dukungan cuaca hujan sehingga luas tambah tanam dapat bertambah.