Hutama Karya Lanjutkan Tren Perbaikan, Laba 2024 Tumbuh 27,95%

Ruas Tol Binjai - Langsa Seksi Tanjung Pura - Pangkalan Brandan dan Tol Kuala Tanjung - Indrapura yang dikelola Hutama Karya. (Dok. Hutama Karya)
FAKTA.COM, Jakarta – PT Hutama Karya kembali menunjukkan tren perbaikan kinerja keuangannya. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (5/3/2025), di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. Namun, apakah pernyataan tersebut sesuai dengan data dan faktanya?
Dalam rapat itu, Budi menyampaikan bahwa perusahaannya terus melanjutkan catatan tren keuangan yang positif. Sepanjang tahun lalu saja, Budi menyebutkan laba bersih PT Hutama Karya dicatatkan sebesar Rp2,4 triliun. Dengan angka tersebut, laba bersih Hutama Karya tumbuh 27,95 persen secara tahunan (yoy).
“Kinerja positif ini didukung oleh peningkatan produktivitas perusahaan serta efisiensi pada beban pokok pendapatan, beban usaha, dan beban bunga yang berjalan,” ujar Budi.
Budi juga menyampaikan bahwa ini melanjutkan tren perbaikan kinerja keuangan PT Hutama Karya sebagai komitmen penyehatan keuangan perusahaan BUMN karya.
Pernyataan Budi sejalan dengan data yang menunjukkan peningkatan laba bersih Hutama Karya dalam beberapa tahun terakhir. Seperti diketahui, sejak pandemi COVID-19, Hutama Karya terus mencatatkan laba negatif. Namun, catatan negatif itu berhenti dalam dua tahun terakhir.
Bukan hanya laba bersih saja yang meningkat, tetapi net profit margin (NPM) atau nilai yang menunjukkan rasio laba bersih terhadap pendapatan juga terus meningkat. Data terbaru menunjukkan, sepanjang tahun lalu nilai NPM Hutama Karya dicatatkan sebesar 7,72 persen.
Sementara itu, dari total aset Hutama Karya, Budi menyampaikan bahwa untuk memperbaiki kinerja keuangan, pihaknya juga melakukan sejumlah optimalisasi aset.
“Untuk meningkatkan keberlangsungan perusahaan pada 2023 perusahaan juga telah melakukan asset recycling pada dua ruas jalan tol Trans Sumatra, yaitu ruas Bakauheni - Terbanggi Besar dan Medan - Binjai dengan total panjang 157 KM,” tutur Budi.
Kata Budi, dampak dari optimalisasi aset tersebut dapat dilihat dari kinerja keuangan yang membaik dalam dua tahun terakhir. Benar saja, data menunjukkan jika dalam dua tahun terakhir, terjadi perbaikan dalam struktur aset Hutama Karya.
Secara relatif, proporsi bunga terhadap aset cenderung menurun, hal ini pun sejalan dengan jumlah ekuitas yang meningkat signifikan dalam periode tersebut.