Benarkah Pelemahan IHSG Karena Kehadiran Danantara?

Ilustrasi - Bursa Efek Indonesia (BEI). (Fakta.com/Trian Wibowo)
FAKTA.COM, Jakarta – Usai peluncuran Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan. Namun, apakah hal tersebut saling berkaitan?
Seperti diketahui, usai peresmian BPI Danantara, Senin (24/2/2025), IHSG ditutup dengan pelemahan sebesar 0,78 persen di hari yang sama. Bahkan, pada penutupan perdagangan kemarin, Selasa (25/2/2025), IHSG kembali melanjutkan tren pelemahannya dengan kontraksi yang lebih dalam. Adapun IHSG ditutup di angka Rp 6.587,09.
Namun, apakah hal pelemahan tersebut memang disebabkan oleh sentimen buruk terhadap kehadiran Danantara?
Menanggapi hal tersebut, Peneliti CSIS, Deni Friawan mengungkap bahwa memperhatikan pergerakan harian IHSG tidak begitu menarik. Sebab, angkanya bisa berfluktuasi dengan banyak faktor.
“Dia bisa terjadi karena The Fed, karena orang cari return dan kepastian, bisa jadi juga karena [sentimen buruk] Danantara,” ujar Deni dalam diskusi publik di kantor CSIS, Jakarta, Selasa (25/2/2025).
Meski begitu, hal yang pasti menurut Deni, pelemahan tersebut terjadi bahkan sejak awal tahun. Artinya, memang ketidakpastian global masih tinggi, selain itu sentimen pasar terhadap prospek ekonomi Indonesia juga kurang baik.
“Misalnya dengan berbagai kebijakan yang baru yang diterapkan oleh pemerintah termasuk yang hari ini, [yaitu] Danantara,” tutur Deni.
Terlebih, saat ini pelemahan IHSG banyak diakibatkan oleh tingginya foreign outflow atau modal asing yang keluar. Sejak awal tahun sampai dengan penutupan perdagangan terakhir, jumlah foreign outflow dari bursa Tanah Air mencapai US$1.028,86 miliar atau Rp16,78 triliun.
Meski demikian, Deni tidak menampik bahwa berbagai kontroversi di Danantara, seperti soal penunjukkan pejabatnya pun cukup mempengaruhi sentimen pasar, terutama terkait bagaimana melihat profitabilitas dan tata kelola BUMN ke depan.
Peneliti CSIS, Deni Friawan.
Peneliti CSIS, Deni Friawan jelaskan kaitan penurunan IHSG dan Danantara di Jakarta, Selasa (25/2/2025). (Fakta.com/Muhammad Azka Syafrizal)
Informasi saja, dari pelemahan IHSG ini, salah satu pendorongnya adalah kontraksi pada sejumlah saham Himbara. Beberapa saham perbankan BUMN masih terus melemah hingga hari ini Selasa (25/2/2025), seperti BMRI turun 3,08 persen, BBRI turun 3,06 persen, dan BBTN alami penurunan sebesar 1,09 persen. Sementara itu, saham BBNI alami kenaikan sebesar 0,71 persen.
Ditemui terpisah, Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi, Bambang Brodjonegoro mengungkap bahwa saat ini investor masih wait and see terkait keputusan investasi di saham-saham BUMN naungan Danantara.
“Mereka mungkin ingin kepastian apakah dengan adanya Danantara ini akan semakin membuat performance BUMN itu makin baik,” ungkapnya saat ditemui awak media usai acara "Digital Economic Forum 2025 : Komitmen Artajasa Bersama Pelaku Sistem Pembayaran Dalam Memperluas Ekosistem Ekonomi Digital Nasional” di Jakarta, Selasa (25/2/2025).