Kejar Target Pertumbuhan Ekspor 7,1%, Kemendag-KBUMN Dorong UMKM Ekspor

Kemendag dan Kementerian BUMN teken MoU terkait sinergi pengembangan dan pemberdayaan UMKM di kantor Kemendag, Jakarta, Senin (24/2/2025). (Fakta.com/Trian Wibowo)
FAKTA.COM, Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Badan Usaha Negara Negara (BUMN) resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) terkait sinergi pengembangan dan pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk berlaga di pasar global.
Penandatangan MoU ini dilakukan oleh Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti Widya Putri dan Wakil Menteri BUMN, Kartiko Wirjoatmodjo di kantor Kemendag, Jakarta pada Senin (24/2/2025).
Sebagai tuan rumah, Wamen Dyah menyampaikan bahwa kerja sama ini diyakininya sebagai langkah konkret yang diharapkan mampu meningkatkan UMKM agar bisa menembus pasar internasional.
Begitupun juga target yang disebutkan Wamen Dyah, terdapat pernyataan Mendag Budi "Busan" Santoso sebelumnya yang menargetkan pertumbuhan ekspor sebesar 7,1 persen pada 2025, dengan mendorong ekspor UMKM sebagai salah satu strategi utamanya.
Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti Widya Putri.
Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti Widya Putri paparkan dukungan Kemendag terhadap UMKM di Jakarta, Senin (24/2/2025). (Fakta.com/Trian Wibowo)
Dalam MoU ini, kerja sama antara Kementerian Perdagangan dan Kementerian BUMN mencakup beberapa aspek strategis, di antaranya:
- Penguatan rantai pasok dalam negeri guna mendukung produksi UMKM yang berorientasi ekspor;
- Peningkatan kemampuan sumber daya manusia untuk meningkatkan daya saing UMKM di pasar global;
- Dukungan skema pembiayaan bagi UMKM guna memperluas akses mereka ke pasar internasional;
- Kegiatan sinergi lainnya yang mendukung pengembangan dan pemberdayaan UMKM ekspor.
Lebih lanjut, Wamen Dyah, menambahkan bahwa sekitar 61 persen dari PDB nasional berasal dari sektor UMKM.
"Kami menyadari bahwa sektor BUMN telah banyak membina UMKM, begitu pula Kementerian Perdagangan. Oleh karena itu, kami melihat adanya korelasi yang dapat dikolaborasikan agar UMKM yang telah memiliki standar dan siap ekspor dapat dihubungkan dengan pasar luar negeri," jelasnya.
Kemendag sendiri memiliki 33 kantor perwakilan di berbagai negara, yang diharapkan dapat melakukan analisis pasar berdasarkan potensi di luar negeri.
Sebagai informasi bahwa MoU ini merupakan hasil dari serangkaian pembahasan yang telah dimulai sejak 11 Desember 2024. Selama dua bulan, kedua belah pihak secara intensif merumuskan substansi kerja sama hingga mencapai finalisasi konsep nota kesepahaman yang kini telah ditandatangani.
Sebelumnya, Mendag Busan pernah mengunjungi Menteri BUMN Erick Thohir sebulan sebelum penandatangan MoU ini tepatnya pada 25 Januari 2025 di kantor Kementerian BUMN.
Sebagai tuan rumah pada waktu itu, ditegaskan oleh Menteri Erick bahwa sinergi ini sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dalam mendukung pertumbuhan UMKM nasional serta meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian.