Fakta.com

RI Bakal Punya Bank Emas Pertama, Prabowo Siap Luncurkan di Bulan Ini

Ilustrasi - Emas batang. (Unsplash)

Ilustrasi - Emas batang. (Unsplash)

Google News Image

FAKTA.COM, Jakarta – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto memastikan akan membentuk Bank Emas atau bullion bank untuk yang pertama kalinya di Indonesia. Pembentukan ini bertujuan untuk mengoptimalisasi potensi emas nasional dan mendukung transformasi ekonomi. Bank Emas ini akan diluncurkan pada 26 Februari 2025 mendatang.

Prabowo mengatakan bahwa alasan pembentukan Bank Emas di Indonesia karena dengan melihat kondisi selama ini bahwa komoditas emas Indonesia banyak yang mengalir keluar negeri, dikarenakan tidak adanya tempat penyimpanan emas atau Bank Emas di dalam negeri.

“Jadi selama ini kita tidak punya bank untuk emas kita, tidak ada di Indonesia. Jadi emas kita banyak ditambang dan mengalir keluar negeri,” ungkap Prabowo Subianto dalam keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/2/2025).

Pembentukan bullion bank ini sebagai upaya pemerintah dalam mengoptimalkan potensi emas yang ada di Indonesia dan melengkapi ekosistem hilirisasi emas.

“Kita ingin sekarang punya bank khusus untuk emas. InsyaAllah kita akan resmikan tanggal 26 Februari. Ini saya kira pertama kali ya di Republik Indonesia,” jelasnya.

Sebelumnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga telah menerbitkan payung hukum yang digunakan sebagai acuan dalam aturan penyelenggaraan kegiatan usaha bullion (emas) di Indonesia. Hal ini tertera dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 17 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bulion yang merupakan amanat dari ketentuan pasal 132 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK).

Lebih lanjut, Menteri Bidang Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa saat ini Indonesia memiliki siklus mineral dan sumber daya yang lengkap. Mulai dari penambangan emas hingga konsentrat tembaga; dari konsentrat tembaga hingga katoda tembaga; dari katoda tembaga hingga penyulingan logam mulia di Freeport.

“Dengan fasilitas baru ini, kami memproduksi 50 hingga 60 ton emas per tahun,” ungkapnya dalam acara “Indonesia Economic Summit 2025: Opening a New Era of High Growth and Prosperity” di Jakarta, Selasa (18/2/2025).

Sejauh ini, terdapat dua bank yang ditugaskan antara lain PT Pegadaian yang merupakan anak dari perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk serta PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) untuk menjalankan perdagangan emas ini.

Ia mengatakan bahwa bank emas batangan ini penting sebagai instrumen safe haven dalam menghadapi setiap krisis, selain Dolar AS.

"Khususnya untuk Syariah, ketika orang Indonesia akan pergi haji, mereka perlu menyimpan uangnya,” ungkap Menko.

Sembari seseorang mengantri untuk berangkat haji tujuh atau sepuluh tahun, nilai uang pada saat itu lebih rendah. Jadi ada selisih antara Dolar AS dan biaya haji. Namun, jika tabungan dilakukan melalui emas, maka emas akan setara dengan biaya haji di masa mendatang.

Trending

Update News