Prabowo Klaim Terpaksa Pakai Rp24 T dari Dividen BUMN untuk Program MBG

Presiden Prabowo Subianto saat inspeksi mendadak ke dapur MBG di Rawamangun, Jaktim, Senin (3/2/2025). (ANTARA/HO-Tim Media Presiden Prabowo Subianto)
FAKTA.COM, Kab. Bogor - Presiden Prabowo Subianto mengaku terpaksa memakai Rp24 triliun yang berasal dari dividen BUMN untuk membiayai program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Mulanya, Prabowo menyinggung soal laporan Menteri BUMN Erick Thohir kepadanya perihal dividen (dana dari laba yang dibagikan ke pemegang saham) BUMN sebesar Rp300 triliun, beberapa waktu lalu.
Prabowo pun mengungkap Erick menyarankannya untuk mengembalikan Rp100 triliun dari dividen BUMN itu untuk dijadikan modal BUMN.
"Beliau laporan ke saya BUMN tahun ini dividennya Rp300 triliun, tapi beliau katakan Rp100 triliun. 'Sebaiknya Pak dikembalikan ke BUMN untuk modal dunia selanjutnya'. Saya setuju," tutur Prabowo dalam pidatonya di HUT ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Circuit Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025).
"Berarti kita punya 200 triliun. Nah ini akan tidak kita pakai, kita akan investasi 200 triliun," imbuhnya.
Kemudian, Prabowo menyinggung perihal penghematan alias efisiensi anggaran yang sedang ramai diperbincangkan. Menurutnya, penghematan kali ini adalah penghematan putaran pertama. Kementerian Keuangan pun menghemat Rp300 triliun.
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memberikan ucapan selamat HUT ke-17 Partai Gerindra di Sentul, Bogor, Sabtu (15/2/2025). (Fakta.com/Dewi Yugi Arti)
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memberikan ucapan selamat HUT ke-17 Partai Gerindra di Sentul, Bogor, Sabtu (15/2/2025). (Fakta.com/Dewi Yugi Arti)
"Penghematan putaran kedua Rp308 triliun. Dividen dari BUMN Rp300 triliun. Rp100 triliun dikembalikan, jadi totalnya kita punya Rp750 triliun," urai dia.
"Rp24 triliun terpaksa saya pakai. Untuk apa? Untuk makan bergizi," ungkap Prabowo.
Menurutnya, program MBG ini khusus buat anak-anak yang membutuhkannya.
"Rakyat kita, anak-anak kita, tidak boleh kelaparan. Kalau ada anak orang kaya yang sudah kenyang, yang sudah makan enak, tidak apa-apa jatahmu kasih ke orang lain. Jangan nge-keep. Kalau enggak mau, enggak usah. Tapi rakyat kita, anak-anak kita, harus makan bagus," ujar Prabowo.
Sementara sisanya, yakni sekitar US$20 miliar dolar, tidak akan digunakan dan akan diserahkan ke daerah-daerah untuk diinvestasikan.
Prabowo juga mengklaim bahwa program MBG sukses dan kini sudah menyasar 770 ribu anak di Indonesia. Ia menargetkan 6 juta anak penerima program MBG pada akhir Juli 2025.
Tak lupa, ia pun berterima kasih kepada Jokowi sebagai Presiden terdahulu yang telah membentuk Badan Gizi Nasional (BGN) di akhir masa kepemimpinannya.
"Badan Gizi Nasional, bisa begini cepat, di luar dugaan orang. Biasa, ada yang nyinyir. 'Mana bisa kasih makan'. 'Mana bisa (kan) uangnya enggak ada'," ujar Prabowo, menirukan berbagai kritik.

Presiden ketujuh RI Jokowi turut berpidato di HUT ke-17 Gerindra, di Sentul, Sabtu (15/2/2025). (Tangkapan layar YouTube Gerindra TV)
"Uangnya ada. Tapi, siapa yang membentuk BGN, siapa yang tanda tangan, sebelum 20 Oktober (pelantikan Prabowo sebagai Presiden, Red)? Yang bentuk adalah Pak Joko Widodo. Beliau yang bentuk, sehingga kita sudah kerja sebelum Oktober," kata Ketua Umum Partai Gerindra itu.
"Dan Januari kita sudah gelar [program MBG]. Saya diberitahu bahwa beberapa hari ini, sudah sampai 770.000 anak. Akhir bulan Februari sudah sampai 1 juta dan seterusnya. Diharapkan akhir Juli sudah sampai 6 juta minimal," pungkasnya.
Pada 2024, melansir Antara, Kementerian BUMN mencatat dividen Rp85,5 triliun di 2024, naik dibandingkan 2023 yang mencapai Rp81,2 triliun.
PT Bank Rakyat Indonesia mencatat setoran dividen terbesar dengan angka Rp25,7 triliun, diikuti Bank Mandiri (Rp17,1 triliun), Mind ID (Rp11,2 triliun), Pertamina (Rp9,3 triliun), Telkom (Rp9,2 triliun), BNI (Rp6,2 triliun), PLN (Rp3 triliun), Pupuk Indonesia (Rp1,2 triliun), Pelindo (Rp1 triliun), dan BTN (Rp420 miliar) sebagai 10 besar BUMN penyumbang deviden terbesar.
Dividen yang telah disetorkan BUMN per 7 November 2024 pada negara itu, telah meningkatkan pendapatan negara sehingga dari dividen BUMN tercapai 100 persen.