BI: Harga Properti Residensial Triwulan IV-2024 Tumbuh Terbatas

Foto udara kawasan kompleks perumahan di Malang, Jawa Timur, Jumat (29/11/2024). (ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya/rwa)
FAKTA.COM, Jakarta – Bank Indonesia (BI) menerbitkan Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Triwulan IV-2024. Data mereka mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer pada periode tersebut tumbuh terbatas.
"Hal ini tecermin dari Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada Triwulan IV-2024 yang tumbuh sebesar 1,39 persen secara tahunan (yoy). Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan Triwulan III-2024 sebesar 1,46 persen (yoy)," ungkap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso di Jakarta, Jumat (14/2/2025).
Melansir laman resmi BI, dari sisi penjualan, hasil survei mengindikasikan penjualan properti residensial di pasar primer pada Triwulan IV-2024 menurun, terutama rumah tipe kecil dan menengah, di tengah peningkatan penjualan rumah tipe besar.

Data faktor-faktor yang menghambat penjualan rumah dan perkembangan bunga KPR. (Dok. Bank Indonesia)
Diketahui, penjualan rumah tipe kecil dan menengah mengalami kontraksi masing-masing sebesar 23,70 persen (yoy) 16,61 persen (yoy). Sedangkan penjualan rumah tipe besar tercatat meningkat atau tumbuh 20,44 persen (yoy).
"Secara keseluruhan, pertumbuhan penjualan properti residensial tercatat kontraksi sebesar 15,09 persen (yoy)," tambahnya.
Sementara dari sisi pembiayaan, survei menunjukkan bahwa sumber utama pendanaan untuk pembangunan properti residensial masih berasal dari dana internal pengembang, dengan pangsa mencapai 74,38 persen.
Sumber pembiayaan lainnya yang digunakan pengembang untuk pembangunan rumah primer antara lain pinjaman perbankan (15,18 persen) dan pembayaran dari konsumen (5,61 persen).
Dari sisi konsumen, mayoritas pembelian rumah di pasar primer dilakukan melalui skema pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), dengan pangsa sebesar 72,54 persen dari total pembiayaan.
Adapun pembelian rumah primer melalui pembayaran tunai bertahap dan tunai masing-masing memiliki pangsa sebesar 18,74 persen dan 8,72 persen.

Data perkembangan harga properti residensial Triwulan IV-2024. (Dok. Bank Indonesia)