Fakta.com

Sejak 2019, BTN Catat Ada 120 Ribu Rumah KPR Belum Bersertifikat

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu ditemui awak media di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (21/1/2025). (Fakta.com/Trian Wibowo)

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu ditemui awak media di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (21/1/2025). (Fakta.com/Trian Wibowo)

Google News Image

FAKTA.COM, Jakarta – Sejak 2019, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. mencatat adanya 120.000 unit rumah yang disalurkan melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR) namun belum bersertifikat. Masalah sertifikat ini melibatkan sekitar 4.000 proyek rumah atau developer yang bermasalah.

“Ada yang developer raib, ada yang masih ada tetapi tidak bertanggung jawab, dan sebagainya,” ujar Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (21/1/2025).

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu.

Logo Fakta
0:00 / 0:00

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu sebut banyak seritifkat KPR BTN bermasalah ketika ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (21/1/2025). (Fakta.com/Trian Wibowo)

Menanggapi masalah tersebut, BTN telah membuat matriks untuk mengevaluasi developer berdasarkan tingkat pertanggungjawaban mereka.

Lebih lengkapnya, BTN telah mengembangkan sistem rating untuk developer, mulai dari kategori platinum, gold, silver, hingga non-rating. Ditemukan bahwa umumnya developer dengan rating rendah memiliki banyak pekerjaan yang tertunda.

Selain itu, Nixon juga menyoroti adanya hubungan antara developer bermasalah dengan notaris yang tidak profesional. BTN bahkan pernah melaporkan beberapa notaris bermasalah yang terbukti melanggar aturan.

Sebagai langkah perbaikan, BTN kini mendaftar ulang seluruh notaris dan mengelompokkan mereka berdasarkan kinerja. Notaris yang tidak menyelesaikan sertifikat sesuai tenggat waktu atau memiliki pekerjaan tertunda akan dikenakan sanksi berupa penghentian kerja sama (freeze).

Atas beberapa upayanya, hingga saat ini BTN telah berhasil menyelesaikan 80 ribu sertifikat yang sempat terhambat, dengan biaya yang ditanggung oleh BTN sendiri. Proses tersebut juga dipercepat berkat kerjasama langsung dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).

Sementara saat ini, BTN masih harus menyelesaikan 38.144 unit rumah KPR yang belum bersertifikat.

“Kita harapkan di tahun ini bisa selesai kurang lebih 15.000 [sertifikat], kami janji. Tahun depannya 15.000, sehingga di tahun 2027 akhir, sisa-sisa [sertifikat bermasalah] ini kelar,” tambah Nixon.

Trending

Update News