Brigit Biofarmaka Teknologi (OBAT) akan Pasok Susu Spirulina dalam Program MBG
-melakukan-IPO-di-BEI..webp)
PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT) melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Senin (13/1/2025). (Dok. BEI)
FAKTA.COM, Jakarta – PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT) mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (13/01/2024). Emiten ini bergerak di industri maklon herbal, kosmetik, dan minuman fungsional dan botanikal. OBAT menargetkan produknya agar bisa mendukung pemenuhan gizi penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan suplai susu spirulina dan suplemen neoalgae spirulina.
Dengan harga saham Rp350 per lembar, OBAT memperoleh suntikan dana publik sebesar Rp59,5 miliar. Seluruh perolehan dana IPO dialokasikan ke modal kerja untuk mendukung pertumbuhan penjualan produk dan mengembangkan usaha.
Direktur Utama PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT), Is Heriyanto, mengungkapkan bahwa program Makan Bergizi Gratis pemerintah diproyeksi akan meningkatkan penjualan perseroan melalui produk terbaru perseroan, yakni susu spirulina dan neoalgae spirulina yang termasuk dalam menu program peningkatan gizi ini.
"Perseroan menghasilkan produk berkualitas dan berpotensi menjadi tambahan suplemen untuk program Makan Bergizi Gratis. Hal ini sejalan dengan misi kami memberikan yang terbaik bagi masyarakat,” ungkapnya.
Berdasarkan riset penemuan yang dilakukan, Is menjelaskan setiap 1 Gram mikroalga dalam spirulina kandungan gizinya setara 1 Kilogram buah dan sayur. Produknya memiliki 80 kandungan nutrisi alami.
Dirut PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT), Is Heriyanto.
Direktur Utama PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT), Is Heriyanto usai IPO di BEI, Jakarta, Senin (13/01/2024). (Fakta.com/Kania Hani Musyaroh)
Badan Gizi Nasional menetapkan setiap satu dapur sehat menyasar 3.000-4.000 siswa sekolah yang menjadi penerima program MBG. Ia mengaku masih dalam proses penjajakan dan audiensi dengan Badan Gizi Nasional agar bisa memasok suplemen ke program MBG.
"Kami sudah beberapa kali audiensi dan melakukan pemaparan terkait produknya untuk program Makan Bergizi Gratis ini di beberapa instansi. Sekarang tinggal menunggu informasi fiks dari Badan Gizi Nasional," jelas dia.
Harapannya melalui suplemen spirulina ini, penjajakan bisa diterima oleh pemerintah melihat potensi nutrisi yang diperoleh dan kompleksitas dari pemenuhan gizinya. Jika nanti disetujui, perseroan menargetkan bisa menjual 8 juta suplemen setiap hari.
"Harapannya kita akan masuk ke program tersebut yang nantinya sampai 8 juta per hari. Kalau kita kasih harga 1.000 saja, artinya sudah bisa ditutup dari target pertama itu," tambah Is.
Jaringan distribusi penjualan OBAT juga dijalankan secara mutakhir, di antaranya dengan penjualan secara online sehingga profit margin optimal dan berkelanjutan.