APBN 2024 Alokasikan Rp434,3 Triliun untuk Subsidi BBM dan Listrik

Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara dalam konferensi pers "APBN Kita" di Jakarta, Senin (6/1/2025). (Dok. Biro KLI Kemenkeu)
FAKTA.COM, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara memaparkan data belanja APBN yang salah satunya digunakan untuk bantuan subsidi masyarakat. Subsidi ini menyasar pada sektor migas, listrik, hingga pertanian dengan total pembelanjaan sebesar Rp434,3 triliun atau mencapai 12,9% dari total belanja APBN.
“Belanja negara digunakan sebagai shock absorber untuk menjaga stabilitas ekonomi melalui bantuan pangan, subsidi energi, subsidi BBM, listrik, LPG, pupuk, dan yang lainnya,” ungkap Suahasil dalam konferensi pers "APBN Kita" di Jakarta, Senin (6/1/2025).
Ia mengungkapkan bahwa ini merupakan additional spending sebagai upaya mitigasi untuk mengurangi syok dan tekanan yang besar.
Pada Solar, APBN menanggung sebesar Rp5.150 per Liter dengan total anggaran subsidi mencapai Rp89,7 triliun. Harga yang dibayarkan oleh masyarakat sebesar Rp6.800 per Liter dari harga aslinya sebesar Rp11.950 per Liter.
Kemudian pada Pertalite, APBN menanggung sebesar Rp1.700 per Liter dengan total anggaran subsidi mencapai Rp56,1 triliun. Harga yang dibayarkan oleh masyarakat sebesar Rp10.000 per Liter dari harga aslinya sebesar Rp11.700 per Liter.
Sementara itu, minyak tanah ditanggung APBN sebesar Rp8.650 per Liter dengan total anggaran subsidi mencapai Rp4,5 triliun. Sehingga harga yang diterima masyarakat adalah sebesar Rp2.500 per liter dari harga aslinya sebesar Rp11.150 per Liter.

Data subsidi APBN 2024. (Dok. Kemenkeu)
Pada sektor migas lainnya, LPG 3 Kg diberikan subsidi sebesar Rp30.000 per tabung dan harga yang dibayarkan oleh masyarakat sebesar Rp12.750 per tabung. Total tanggungan APBN pada kategori ini adalah sebesar Rp80,2 triliun.
Di sektor listrik, total tanggungan APBN sebesar Rp156,4 Triliun yang ditunjukkan pada listrik dengan kapasitas 900 VA baik berstatus subsidi maupun non-subsidi.
Sebagai respon terhadap tekanan El Nino, Pemerintah juga memberikan subsidi pada sektor pertanian. Subsidi ini diberikan pada pupuk urea dan pupuk NPK dengan total anggaran mencapai Rp47,4 triliun.