Bahlil Heran Indonesia Impor BBM dari Singapura

Pekerja bersiap memeriksa level tangki produksi di Pusat Pengumpul Produksi (PPP) Prabumulih, Sumatera Selatan, Rabu (10/7/2024). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/tom.
FAKTA.COM, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia merasa heran karena Indonesia mengimpor bahan bakar minyak (BBM) dari Singapura. Padahal, Bahlil mengatakan, Singapura tidak memiliki sumber daya minyak.
"Singapura tidak punya minyak, tapi dia bisa impor (maksudnya ekspor, red) ke Republik Indonesia 60 persen. Ini saya enggak mengerti teorinya dari mana," kata Bahlil saat memberikan materi dalam acara bimbingan teknis (Bimtek) Partai Golkar menuju puncak HUT ke-60, Rabu (11/12/2024).
Saat ini, Bahlil menambahkan, Indonesia masih kekurangan cadangan minyak. Ia menganalogikan, apabila terjadi kondisi perang, kapasitas penyimpanan dan cadangan minyak Indonesia saat ini hanya tersedia untuk 21 hari.
"Ini bicara geopolitik jadi negara kita ini kalau mau perang ya, saya mau sampaikan, kita punya kapasitas cadangan minyak kita storage kita hanya kemampuannya 21 hari," katanya.
Karenanya, Ketua Umum Partai Golkar itu menyatakan pemerintah akan membuat fasilitas penyimpanan cadangan minyak (storage) di sebuah pulau yang berdekatan dengan Singapura. Pembangunan itu bertujuan agar Indonesia bisa segera mencapai kedaulatan energi, seperti yang ditargetkan oleh Presiden Prabowo.
"Kita akan bangun storage di satu pulau yang berdekatan dengan Singapura, kemampuan penyimpanan (storage) kurang lebih sekitar 30-40 hari," kata dia
Bahlil menyatakan fasilitas penyimpanan itu bisa menampung berbagai jenis minyak, dan nantinya Pertamina bisa membeli dengan harga yang murah.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan upaya yang dilakukan untuk menekan biaya impor energi sebesar Rp500 triliun per tahun, di antaranya dengan mengoptimalkan sumur-sumur minyak yang ada.
Ia menerangkan, pola yang dapat dilakukan untuk meningkatkan lifting minyak, pertama sumur-sumur minyak yang menganggur (idle) harus diaktifkan kembali.
Kementerian ESDM mencatat, terdapat sekitar 44.900 sumur minyak di Indonesia, dengan 16.600 di antaranya dalam kondisi idle. Dari jumlah tersebut, sekitar 5.000 sumur dapat dioptimalkan untuk meningkatkan produksi minyak nasional. (ANT)