Puan Maharani Singgung Isu Kelaparan di Forum Internasional, Indonesia Bagaimana?

Ilustrasi kelaparan. (Dokumen Freepik)
FAKTA.COM, Jakarta - Ketua DPR RI, Puan Maharani turut menjadi pembicara dalam G20 Parliamentary Speaker’s Summit (P20) ke-10 yang dilangsungkan di Brazil, Kamis (7/11/2024). Dalam kesempatan itu, Puan menyinggung soal isu kelaparan, terutama sebagai implikasi dari konflik geopolitik.
Dengan gaya bicara khasnya, Puan mengatakan ketegangan geopolitik telah menimbulkan banyak dampak negatif terhadap pembangunan. Di antaranya, fokus dunia pada persoalan kemiskinan yang mulai terdistraksi.
Ia mengatakan, di tengah berlangsungnya ketegangan geopolitik tersebut, hampir 700 juta orang atau setara dengan 8,5% populasi global di dunia pun masih hidup dalam kemiskinan ekstrem.
Melanjutkan pidatonya, Puan menyoroti besarnya anggaran militer saat ini yang tidak sebanding dengan alokasi anggaran untuk pembangunan.
Dalam pidato itu, ia menyebutkan pengeluaran militer global mencapai US$2,4 triliun pada tahun 2023 atau setara dengan 2,3% PDB global. Sementara itu, pada periode yang sama tahun 2023, bantuan pembangunan resmi (ODA) berjumlah US$223,7 miliar atau kurang dari 10% belanja global militer.
Puan mulai berandai-andai, apabila setengah dari anggaran militer itu dialokasikan untuk masyarakat miskin, maka dampaknya akan sangat besar.
“Kita akan memiliki dunia yang berbeda, di mana agenda dunia bebas dari kemiskinan dan kelaparan dapat tercapai pada tahun 2030,” ucap Puan.
Nah, berbicara soal kelaparan, bagaimana gambaran di Indonesia sendiri?
Salah satu indeks yang digunakan untuk mengukur tingkat kelaparan adalah Global Hunger Index. Tahun ini, nilai Global Hunger Index Indonesia sebesar 16,9 atau artinya, tingkat kelaparan di Indonesia tergolong moderat.
Ini membuat Indonesia berada pada peringkat ke-77 dari 127 negara. Semakin tinggi, maka tingkat kelaparannya semakin parah.
Kendati tergolong moderat dan trennya menurun, indeks kelaparan di Indonesia relatif lebih tinggi dibandingkan dengan negara tetangga di Asia Tenggara. Bahkan, Indonesia hanya lebih baik dari Timor Leste dan Laos saja.