Rupiah Terus Menguat, Bos BI Klaim Keberhasilan SRBI Tarik Dana Asing

Ilustrasi nilai tukar rupiah. (Dokumen Bank Indonesia)

FAKTA.COM, Jakarta - Rupiah kembali catatkan penguatan. Apakah sektor keuangan global sudah lepas dari guncangan?

Dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI), Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan tren penguatan rupiah.

Selama bulan Agustus saja, rupiah telah mencatatkan penguatan sebesar 5,34%. Atas catatan tersebut, per 20 Agustus 2024, nilai tukar rupiah berada di angka Rp15.490 per US$.

"Penguatan ini lebih tinggi dibandingkan dengan apresiasi mata uang regional, seperti Baht Thailand, Yen Jepang, dan Peso Filipina," kata Perry, Rabu (21/8/2024).

Rupiah Perkasa, Bye-bye 16.000

Perry bilang penguatan tersebut sejalan dengan imbal hasil SRBI yang menarik untuk menarik modal asing masuk.

Sekadar informasi, sepanjang Agustus inflow untuk SRBI mencapai angka Rp10,8 triliun. Sementara itu, secara keseluruhah sampai hari ini inflow hampir mencapai US$2,7 miliar.

Meski rupiah semakin menguat, Perry mengatakan akan terus menjaga daya tarik SRBI, setidaknya menyesuaikan dengan perkembangan US Treasury jangka 2 tahun.

Cadev Kembali Meningkat, Nilai Tukar Rupiah Belum Bisa Menguat

Seperti diketahui, yield US Treasury jangka waktu 2 tahun sedang dalam tren penurunannya.

Perry juga bilang, seiring penurunan suku bunga The Fed, yield US treasury akan ikut menurun pula.

"Yield US treasury 2 tahun akan turun ke sekitar 3,5% di kuartal I," kata Perry

Menurut Perry, hal tersebut perlu dilakukan karena fokus BI sampai saat ini adalah menjaga nilai tukar dengan menarik masuk modal asing. Karena itu, yield SRBI akan tetap kompetitif.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//