FAKTA.COM, JAKARTA - PT Pertamina Patra Niaga (Persero) membantah mengenai isu yang menyebut bahwa Pertalite akan segera dihapuskan dari SPBU.
Isu ini pertama kali mencuat ketika warganet menyebut tidak menemukan Pertalite di SPBU. Selain itu, beredar juga dugaan bahwa Pertalite akan digantikan dengan Pertamax Green 95.
"Isu (Pertalite dihapus) itu tidak benar," kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting saat dikonfirmasi oleh FAKTA.COM, Senin (3/06/2024).
SPBU masih ditugaskan untuk menjual Pertalite (RON 90) karena BBM tersebut merupakan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP). Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho juga menegaskan bahwa Pertalite masih dijual di area penugasannya. Ia pun membantah Pertamax Green akan menggantikan Pertalite.
"Kami masih menyalurkan Pertalite di Jateng & DIY sesuai penugasan pemerintah," ujar Brasto.
Sementara itu, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengajukan kuota distribusi Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite sebesar 31,33 juta –33,23 juta kiloliter kepada Kementerian Keuangan untuk penyusunan RAPBN tahun anggaran 2025.
Ini disampaikan oleh BPH Migas dalam Surat Kepala BPH Migas kepada Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Nomor: T-109/MG.01/BPH/2024 tanggal 6 Februari 2024 terkait Penyampaian Perhitungan Subsidi Jenis BBM Tertentu dan LPG tabung 3 kg serta Kompensasi BBM untuk penyusunan outlook tahun 2024, RAPBN tahun 2025, dan MTBF tahun 2026-2029.
Kepala BPH Migas, Erika Retnowati, dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, mengatakan proyeksi rentang volume JBT dan JBKP tahun 2024 adalah minyak solar 18,33 juta kiloliter (KL)-19,44 juta KL, minyak tanah 0,154 juta KL-0,546 juta KL, serta Pertalite 31,33 KL-33,23 juta KL.
(Penulis: Idealisa Masyrafina)