FAKTA.COM, Jakarta – Stunting dan gizi buruk menjadi salah satu topik perdebatan dalam debat capres kelima semalam. Terlihat sama, ternyata dua kondisi kesehatan ini berbeda.
Hal ini bermula dari capres nomor 1, Prabowo Subianto, menanyakan pendapat capres nomor 3, Ganjar Pranowo, tentang upaya mengatasi stunting dengan memberi makan bergizi kepada anak-anak Indonesia.
Ganjar tidak setuju dengan gagasan Prabowo yang menyebut memberi makan anak-anak yang sudah lahir merupakan upaya pencegahan stunting. Dia mengatakan cara mencegah stunting bisa dilakukan ketika anak masih dalam kandungan.
Jika pemberian gizi dilakukan setelah anak-anak sudah lahir, itu namanya pencegahan gizi buruk.
“Jangan confuse antara stunting dan gizi buruk,” kata Ganjar dalam debat capres dikutip dari akun Youtube Komisi Pemilihan Umum, Senin (5/2/2024).
Bedanya Stunting dan Gizi Buruk
Stunting dan gizi buruk merupakan masalah gizi pada anak. Dua kondisi kesehatan ini terlihat sama, padahal berbeda.
Menurut World Health Organization, stunting merupakan kondisi anak yang gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis atau berulang.
Sementara itu, gizi buruk, menurut Kementerian Kesehatan, adalah kondisi tubuh ketika tidak mendapatkan gizi yang cukup untuk kebutuhan pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi tubuh. Gizi buruk ini sangat penting bagi bayi dan balita karena dua periode anak ini sangat krusial bagi pertumbuhan otak, organ tubuh, dan pembentukan sistem imun.
Penyebab, Ciri-ciri, serta Bahaya Stunting dan Gizi Buruk
Mengutip laman Siloam Hospital, stunting disebabkan oleh kekurangan nutrisi dalam jangka waktu yang lama atau berulang pada 1.000 hari pertama, dari anak dalam kandungan hingga berusia 2 tahun. Sementara itu, gizi buruk terjadi ketika anak tidak mendapatkan nutrisi yang cukup dari makanannya, berapa pun umurnya.
Lalu, apa ciri-ciri stunting dan gizi buruk? Stunting ini bisa terlihat dari gangguan tumbuh kembang dengan tinggi badan anak lebih pendek dari standar. Gejalanya mulai tampak ketika anak menginjak usia 2 tahun.
Sementara itu, gizi buruk memperlihatkan gejala yang lebih luas, seperti anak yang terlalu kurus, lingkar lengan atas cenderung kecil, dan berat badannya lebih rendah. Gejala lainnya adalah kulit kering, perut buncit, dan rambut anak tipis.
Gejala yang tampak pada anak yang stunting adalah tinggi badan di bawah standar. (Dokumen Freepik)
Dua masalah gizi ini tidak boleh disepelekan karena berbahaya, lho. Jika tidak ditangani, stunting bisa menyebabkan anak gagal tumbuh dan mayoritas sifatnya bisa permanen.
Sementara itu, gizi buruk bisa menyebabkan gangguan tumbuh kembang dan fungsi kognitif, hipotermia, serta anemia. Untuk kasus yang lebih parah, kondisi ini bisa berujung kepada kematian.