Mengapa Baju Berbahan Wol Sering Bikin Gatal?

Seorang wanita memakai baju hangat dari wol. (Foto: Freepik)
FAKTA.COM, Jakarta – Orang-orang kerap memakai baju hangat dari serat wol. Namun, mereka sering merasa gatal ketika memakai baju ini.
Ternyata, ada penjelasan ilmiah mengapa kita sering merasa gatal saat memakai baju wol.
Dikutip dari Live Science, Rabu (24/1/2024), seorang etnolog sekaligus profesor pakaian di Oslo Metropolitan University di Norwegia, Ingun Grimstad Klepp, mengungkapkan beberapa penyebab orang merasa gatal saat memakai wol. Salah satunya adalah ketebalan serat yang digunakan ketika membuat pakaian.
“Makin tebal seratnya, wol akan terasa makin gatal,” kata Kleep kepada Live Science.
Ada kemungkinan serat yang lebih tebal bisa lebih abrasive dan kurang fleksibel. Dengan begitu, serat ini bisa mengiritasi kulit dan membuat gatal.
Penyebab yang kedia adalah lanolin. Lanolin merupakan zat lilin yang disekresikan oleh kelenjar sebaceous pada hewan yang berbulu wol. Menurut Heathline, lanolin atau minyak wol, memang bagus untuk memperbaiki kulit kering dan pecah-pecah, tetapi juga membuat respons alergi pada sebagian orang.
“Wol bukanlah alergen. Ada kemungkinan (orang) alergi terhadap lanolin,” kata Klepp.
Dia melanjutkan, sebagian besar wol sudah tidak mengandung lanolin karena sudah dicuci dan diwarnai selama produksi. Dengan begitu, tidak banyak lanolin yang tersisa di benang.
Sekadar informasi, wol merupakan istilah untuk serat hewan yang dicukur, kemudian ditenun menjadi hewan. Penghasil wol tidak hanya domba, tetapi juga kambing, alpaca, unta, bahkan kelinci, menurut Science Norwegia.
Bulu hewan penghasil wol biasanya lembut, tipis, keriting, lentur, dan tidak pernah berhenti tumbuh. Makanya, hewan-hewan itu perlu dicukur secara berkala.