Mengapa Kita Tak Bisa Mengingat Kenangan saat Masih Bayi?

Seorang bayi menggengam jari orang tuanya. (Dokumen Pixabay)
FAKTA.COM, Jakarta – Kebanyakan orang tidak bisa mengingat kenangan ketika masih bayi. Misalnya, melihat ekspresi orang tua ketika menyaksikan buah hatinya lahir ke dunia.
Ternyata, ada alasan ilmiah di balik kita tidak dapat mengingat dengan jelas ketika masih bayi.
Dikutip dari Live Science, Kamis (30/11/2023), fenomena ini disebut dengan amnesia infantil. Amnesia infantil terjadi bukan karena kita yang tak bisa menyimpan informasi ketika masih kecil, melainkan otak yang belum berfungsi dengan benar untuk menggabungkannya ke pola saraf yang lebih kompleks—ingatan.
Memang, anak kecil bisa mengingat fakta seperti siapa orang tua dan berkata “tolong” sebelum ibunya memberi permen. Ini yang dinamakan memori semantik.
Akan tetapi, dia kekurangan memori episodik hingga usianya mencapai 2 tahun-4 tahun. Memori episodik ini merupakan ingatan detail peristiwa tertentu.
Nah, memori episodik ini disimpan di beberapa bagian korteks—permukaan otak. Misalnya, memori suara diproses di korteks pendengaran dan visual di korteks visual bagian belakang.
Ada satu area otak yang bernama hipokampus dan bertugas untuk mengikat semua memori yang tersebar menjadi satu. Akan tetapi, area itu baru mulai menyatukan informasi-informasi ketika sang anak mulai berusia 2 tahun. Inilah yang menyebabkan seseorang tidak bisa mengingat jelas kenangan ketika masih bayi.
“Saya pikir tujuan utama dari dua tahun pertama adalah memperoleh pengetahuan semantik dan dari sudut pandang itu, memori episodik sebenarnya dapat menjadi pengalih perhatian,” kata profesor psikologi di Temple University, Philadelphia, AS, Nora Newcombe, kepada Live Science.