Mengenal Istilah Antisemit dan Semit

Seorang pria Yahudi mendukung Palestina. (Dokumen Shutterstock)
FAKTA.COM, Jakarta – Istilah “antisemit” ini makin sering terdengar di tengah konflik Israel-Hamas. Istilah ini juga sering dilekatkan kepada orang-orang yang menentang zionisme dan membela Palestina.
Orang-orang yang dicap sebagai antisemit ini kerap dianggap tidak menyukai Yahudi. Lalu, munculah pertanyaan: apa itu sebenarnya antisemit? Lalu, apakah artinya sama dengan "Semit"?
Dikutip dari laman Ensiklopedia Holocaust, Selasa (28/11/2023), kata antisemit berarti kebencian terhadap Yahudi. Istilah ini dipopulerkan oleh jurnalis Jerman, Wilhelm Marr, pada 1879. Peristiwa Holocaust menjadi contoh antisemitisme yang paling ekstrem.
Holocaust ini merupakan pembantaian dan pembunuhan terhadap kaum Yahudi Eropa. Pembunuhan tersebut didukung oleh pemerintah Nazi Jerman dan kolaboratornya pada 1933-1945.
Sebenarnya, kebencian terhadap kaum Yahudi ini sudah lama muncul sebelum era Nazi. Kebencian tersebut berasal dari prasangka buruk. Salah satu manifestasi antisemit yang sering terjadi adalah pogrom (kekerasan terhadap orang Yahudi).
Pengertian Semit
Lalu, bagaimana dengan istilah “semit”? Apakah ada kaitannya dengan antisemit? Ternyata, arti “semit” berbeda jauh dengan antisemit.
Jika antisemit merujuk kepada bangsa Yahudi, semit justru lebih luas. Dikutip dari Britannica, Semit merupakan istilah etnologi dan linguistik kepada orang-orang yang berkomunikasi dengan salah satu bahasa Semit.
Etnis yang termasuk ke dalam Semit tidak hanya Yahudi, guys. Menurut penelusuran FAKTA.COM dari berbagai sumber, beberapa contoh etnis yang termasuk ke dalam rumpun Semit adalah Arab, Aram, dan Moab.