FAKTA.COM, Jakarta – Gunung Padang belakangan ini menjadi sorotan banyak pihak. Situs megalitikum ini diperkirakan menjadi yang tertua di dunia.

Bahkan, umur situs ini lebih tua daripada Stonehenge, Inggris (4.500-5.000 tahun) dan Piramida Giza, Mesir (4.500 tahun).

Dikutip dari Science Alert, Senin (6/11/2023), Gunung Padang ini terkubur di daerah Jawa Barat dan diketahui memiliki struktur seperti punden berundak yang memiliki teras yang menghadap ke atas. Situs ini dibangun di atas gunung api yang tidak aktif.

Menurut penelitian terbaru tentang Gunung Padang, diketahui situs itu mulai dibangun sekitar 16 ribu tahun yang lalu, yaitu masa periode Zaman Es terakhir.

Malah, Gunung Padang lebih tua daripada situs megalitikum tertua di dunia, Gobekli Tepe—kumpulan batu besar di Turki yang berasal dari 11 ribu tahun yang lalu. Temuan ini diperoleh sejak tim arkeologi meneliti Gunung Padang selama bertahun-tahun.

Pembangunan Rumit, Sempat Ditinggalkan Beberapa Ribu Tahun

Sekadar informasi, pada 2011-2015, tim peneliti yang dipimpin oleh pakar geologi, Danny Hilman Natawidjaja, meneliti struktur Gunung Padang dengan beragam teknik, seperti pengeboran inti, pencitraan bawah permukaan, hingga menggunakan radar penembus tanah.

Hasilnya, situs itu dibangun dalam beragam tahap yang rumit yang canggih. Bagian terbawah situs ini ada di 30 meter di bawah permukaan tanah.

Diperkirakan bagian inti struktur itu dibangun sekitar 25 ribu SM (Sebelum Masehi)-14 ribu SM. Akan tetapi, pembangunannya ditinggalkan selama beberapa ribu tahun.

Pembangunannya pun dimulai lagi sekitar 7.900 SM-6.100 SM. Pada tahap ini, bagian inti diperluas dengan berbagai batu dan tanah berkerikil. Pembangunan pun dilanjut pada 6.000-5.500 SM.

Kemudian, pembangunan akhir dilakukan pada 2.000-1.100 SM. Ada penambahan tanah di lapisan atas serta dibangun teras batu sebagai ciri khas punden berundak.

Keterampilan Luar Biasa

Tim peneliti menyebut para pembangun unit 3 dan 2 Gunung Padang punya keterampilan yang luar biasa. Tim pun berspekulasi orang-orang zaman dahulu berulang kali menempati Gunung Padang dan memodifikasi situs tersebut.

Ketika bagian dalam lereng bukit diteliti dengan gelombang seismik, tim menemukan bukti ada rongga dan ruangan tersembunyi. Beberapa di antaranya sepanjang 15 meter dan memiliki langit-langit 10 meter. Bahkan, para peneliti ingin menurunkan kamera ke bawah jika menemukan ruangan tersembunyi agar bisa tahu apa yang ada di dalamnya.

Studi ini telah dipublikasikan di jurnal Archaeological Prospection.