Harga Beras Ramadan 2025 Naik Tipis, Panen Diproyeksi Tembus 4,3 Juta Ha hingga Mei

Ilustrasi - Produksi padi dan beras. (Fakta.com/Rillo Hans)
FAKTA.COM, Jakarta – Selama Ramadan 2025 atau pada Maret 2025, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya kenaikan beras di berbagai tingkat distribusi.
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah menyatakan meski terjadi inflasi di tingkat penggilingan, grosir, dan eceran, tapi proyeksi luas panen dan produksi padi menunjukkan tren positif hingga Mei.
“Rata-rata harga beras di penggilingan pada Maret 2025 naik sebesar 0,81 persen secara month-to-month (mtm) dan turun sebesar 8,93 persen secara year-on-year (yoy),” jelas Habibullah dalam konferensi pers di Jakarta pada Selasa (8/4/2025).
Lebih lanjut, inflasi pada bahan pokok pangan sebagian besar masyarakat Indonesia ini juga terjadi di tingkat grosir jika dibandingkan pada bulan sebelumnya. Kendati demikian, jika dilihat secara tahunan angkanya menunjukkan deflasi.
“Di tingkat grosir terjadi inflasi sebesar 1,12 persen secara mtm dan terjadi deflasi 4,41 persen secara year on year. Di tingkat eceran terjadi inflasi sebesar 0,55 persen secara mtm dan terjadi deflasi sebesar 4,6% secara yoy,” jelas Habibullah.
Kondisi ini dipengaruhi panen dan pertanaman yang menjanjikan. Berdasarkan Survei Kerangka Sampel Area (KSA), lahan padi panen pada Februari 2025 mencapai 9,59 persen, meningkat dari 6,2 persen tahun lalu.
“Kondisi panen dan standing crop yang relatif tinggi hingga Februari 2025 menunjukkan bahwa realisasi dan potensi panen pada sepanjang Januari–Mei tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu,” ujar Habibullah.
Luas panen padi Februari mencapai 0,76 juta Hektare, naik 63,53 persen dari Februari 2024. Potensi panen Maret–Mei 2025 diperkirakan 4,30 juta Hektare.
“Dengan demikian, luas panen padi sepanjang Januari hingga Mei tahun 2025 diperkirakan akan mencapai 5,47 juta Hektare, meningkat 13,29 persen dibandingkan periode sama tahun 2024,” katanya.
Produksi padi Februari 2025 diperkirakan mencapai 3,88 juta ton GKG, naik 0,86 persen dari tahun lalu. Total produksi Januari–Mei diprediksi 28,85 juta ton GKG, atau naik 12,40 persen (yoy). Produksi beras untuk konsumsi masyarakat juga meningkat.
“Produksi beras pada Februari 2025 diperkirakan mencapai 2,23 juta ton. Sepanjang Januari hingga Mei diperkirakan 16,62 juta ton, meningkat 12,40 persen dibandingkan 2024,” ujar Habibullah.
Sementara itu, sebaran panen terkonsentrasi di Pulau Jawa khususnya di Jawa Tengah, Barat, dan Timur. Sementara di luar Pulau Jawa terkonsentrasi di Sumatra Selatan, Lampung, Aceh, NTB, NTT, Kalimantan Barat dan Selatan, serta Sulawesi Selatan.