Duh, Kasus Diabetes Anak Naik 70 Kali Lipat
FAKTA.COM, Jakarta - Angka kasus diabetes anak mengkhawatirkan. Prevalensi kasus diabetes anak pada 2023 naik 70 kali lipat dibandingkan 2010.
5 Tips Puasa Aman bagi Penderita DiabetesDikutip dari laman Indonesiabaik.go.id, Rabu (24/7/2024), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat prevalensi diabetes anak pada 2023 adalah 2 per 100 ribu anak. Dalam laporan IDAI, angka ini naik pesat jika dibandingkan dengan prevalensi 2010 yang mencapai 0,004 per 100 ribu jiwa pada 2000 dan 0,028 per 100 ribu pada 2010.
IDAI juga mencatat ada 1.645 pasien anak yang mengidap diabetes yang tersebar di 13 kota, seperti Jakarta, Bandung, Padang, Makassar, Yogyakarta, dan Manado. Jika melihat dari usia, ternyata kelompok umur 10 tahun-14 tahun menduduki peringkat teratas pengidap diabetes terbanyak, disusul oleh 5 tahun-9 tahun.
Tercatat bahwa anak perempuan lebih banyak terkena diabetes.
Jenis Diabetes yang Diidap Anak
Dikutip dari Antara, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Piprim Basarah Yanuarso Sp.A(K), mengatakan ada dua jenis diabetes melitus yang paling umum ditemukan, yaitu tipe 1 dan 2.
Diabetes tipe 1 terjadi karena sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel penghasil insulin di pankreas. Ini membuat produksi insulin rendah, malah tidak ada.
“Pada anak-anak, diabetes tipe 1 walaupun dia tidak banyak minum pemanis buatan, atau makan karbohidrat biasa saja, dia tidak bisa memetabolisme karbohidrat, jadi perlu suntik insulin,” kata Piprim di Jakarta.
Sementara itu, diabetes tipe 2 terjadi karena sel-sel tubuh kurang responsif terhadap insulin untuk mendorong glukosa ke sel. Alhasil, glukosa mulai menumpuk di darah.
Piprim mengatakan pankreas akan merespons hal ini dengan meningkatkan kadar glukosa dengan membuat insulin ekstra. Organ tubuh ini akan kelelahan saat resistensi insulin memburuk.
Bolehkah Penderita Diabetes Makan Nasi?Mengapa Anak Bisa Terkena Diabetes?
Salah satu faktor anak bisa terkena diabetes adalah sering minum minuman dengan pemanis buatan.
“Pada diabetes tipe 2, salah satu faktor utamanya karena banyak minum dengan pemanis buatan, terutama high fruktosa syrup. Ini gula sirup yang banyak dipakai di minuman soft drink,” kata dia.
Ia menambahkan, kebiasaan mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi seperti makanan olahan juga dapat menyebabkan hiperglikemia (kadar gula darah tinggi).
Banyak kasus diabetes tipe 2 karena pola hidup yang tidak sehat. Penyakit diabetes tipe 2 masih bisa diperbaiki dengan mengatur gaya hidup menjadi lebih sehat, seperti olahraga dan mengatur pola makan.
“Kalau sudah remaja, bisa dengan intermittent fasting. Intinya, gaya hidup yang sehat itu bisa membalikkan diabetes di awal-awal,” kata dia.
Piprim mengatakan anak yang mengalami diabetes tipe 1 cenderung kurus, sedangkan yang tipe 2 biasanya gemuk atau mengalami obesitas.
“Hampir 80% anak-anak diabetes tipe 2 adalah obesitas,” kata dia.
Komentar (0)
Login to comment on this news