9 dari 34 Provinsi Nol PHK
Ilustrasi nol PHK. (Dokumen Fakta.com/Putut Pramudiko)
FAKTA.COM, Jakarta - Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) kembali merilis jumlah tenaga kerja ter-PHK. Kali ini akumulasi dalam lima bulan alias periode Januari-Mei 2024.
Berdasarkan Satu Data Kemnaker, Rabu (17/7/2024), jumlah tenaga kerja ter-PHK mencapai 27.222 orang yang berasal dari 34 provinsi.
Dari data itu, jumlah PHK terbanyak berasal dari provinsi Banten. Angkanya mencapai 5.859 orang atau setara dengan 21,5% dari total PHK.
Selain Banten, provinsi DKI Jakarta juga mencatat jumlah PHK besar. Angkanya 5.574 orang atau setara 20,5% dari total PHK.
Meski begitu, ternyata ada sembilan provinsi yang tidak mencatat alias nol PHK. Provinsi-provinsi itu antara lain, Sumatera Selatan, Bengkulu, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.
Ini rinciannya:
Dari rincian itu, total tenaga kerja ter-PHK dalam lima bulan mencapai 27.222 orang. Angka itu sudah setara dengan 41,9% dari total PHK pada 2023 yang mencapai 64.855 orang.
Secara rinci, dari periode 2019-Mei 2024, jumlah PHK terbanyak terjadi pada 2020. Saat itu, tenaga kerja ter-PHK mencapai 386.877 orang.
Pada periode itu, Indonesia dan sebagian besar negara lain memang sedang dalam masa pandemi Covid-19. Kondisi itu pula yang menyebabkan banyak pengusaha harus merumahkan para pegawainya.
Namun setelah itu, jumlah tenaga kerja ter-PHK mulai berangsur turun. Namun angkanya masih bisa dibilang cukup tinggi.
Lantas, sampai kapan 'badai' PHK ini terus berlanjut?
Sebagai informasi, PHK adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara pekerja/buruh dan pengusaha.
Adapun tenaga kerja ter-PHK adalah tenaga kerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja dan dilaporkan oleh instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan dalam Sistem Informasi dan Aplikasi Pelayanan Ketenagakerjaandan atau pengadilan hubungan industrial.